20 Persen Anak RI 'Fatherless', Kehilangan Sosok Ayah gegara Ini

R24/dev
20 Persen Anak RI 'Fatherless', Kehilangan Sosok Ayah gegara Ini
20 Persen Anak RI 'Fatherless', Kehilangan Sosok Ayah gegara Ini

RIAU24.COM - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji menyoroti fenomena anak di Indonesia yang tumbuh tanpa kehadiran sosok ayah. Fatherless merupakan sebuah fenomena yang terjadi ketika anak tidak mendapatkan pengasuhan yang baik dari ayah, meskipun ayahnya sebenarnya ada.

Menurut Wihaji, salah satu faktor utama fenomena fatherless adalah masih kuatnya persepsi pengasuhan anak hanya sebagai tugas ibu saja. Padahal peran ayah sebagai kepala keluarga untuk mengasuh anak juga dibutuhkan.

Ayah yang bekerja untuk mencari nafkah seringkali dianggap sudah tidak perlu mengasuh anak.

"Salah satu penyebab utama adalah anak sering dipersepsikan menjadi tanggung jawab ibu baik mulai masa kehamilan sampai usia dewasa," kata Wihaji ketika dihubungi detikcom, Senin (16/12/2024).

"Ayah di alam bawah sadarnya dipersepsikan hanya bertanggung jawab tentang kewajiban ekonomi," sambungnya lagi.

Wihaji menuturkan kedua orang tua memiliki kewajiban yang setara dalam pengasuhan anak. Mereka harus mengasuh dan memperhatikan anak sebagai tanggung jawab bersama.

"Karena itu di Indonesia masih banyak persepsi tersebut dibebankan pada ibu. Saya sering sampaikan problem keluarga itu ya berawal dari keluarga maka penyelesaiannya kita kembalikan ke keluarga," tandasnya.

Berdasarkan data dari UNICEF, pada tahun 2021 diperkirakan ada sekitar 20,9 persen anak-anak di Indonesia kehilangan peran ayah dalam keseharian mereka. Dalam periode yang sama, Badan Pusat Statistik mencatat hanya 37,17 persen anak usia 0-5 tahun yang secara penuh diasuh penuh oleh kedua orang tuanya. *** 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak