Ukraina Salahkan Teheran dan Moskow Atas Eskalasi Suriah Saat Islamis Menghadapi Assad

R24/tya
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky /Reuters
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky /Reuters

RIAU24.COM Ukraina mengatakan pada hari Senin bahwa Rusia dan Iran memikul tanggung jawab utama atas pertempuran yang intensif di Suriah di mana pasukan Islam dan sekutu telah merebut sebagian wilayah yang dikuasai pemerintah.

Baik Rusia, yang menginvasi Ukraina pada 2022, dan Iran telah lama mendukung Presiden Bashar al-Assad dan mengatakan mereka akan membantu pasukannya melawan setelah Aleppo, kota kedua Suriah, jatuh dari kendali pemerintah.

"Negara Suriah sedang melalui tahap perang yang berbahaya baru, yang dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak dapat diprediksi bagi perdamaian dan keamanan regional," kata kementerian luar negeri Ukraina.

"Moskow dan Teheranlah yang memikul tanggung jawab utama atas degradasi situasi keamanan di Suriah," katanya dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa pemerintahan Assad juga harus disalahkan atas penderitaan dan kesulitan warga Suriah.

Kyiv, dalam pernyataan itu, mengecam Assad karena mengakui aneksasi Rusia atas semenanjung Krimea pada tahun 2014 dan mengatakan warga Ukraina juga menjadi sasaran setiap malam oleh drone yang dirancang Iran.

"Diktator Rusia Putin dan sekutunya di Iran terus melakukan segala upaya untuk tidak kehilangan kendali atas rezim boneka Suriah, yang dikaitkan oleh mayoritas warga Suriah dengan kekejaman, tirani, dan kejahatan yang tidak manusiawi," kata pernyataan itu.

Kyiv menyerukan integritas teritorial Suriah untuk dihormati dan menyerukan diakhirinya konflik yang berlangsung lama sesegera mungkin.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak