Hati-hati Rabun Jauh! Ini Efek Penggunaan Gadget terhadap Kesehatan Mata Anak

R24/riz
Efek gadget
Efek gadget

RIAU24.COM - Tidak dapat dimungkiri, gadget saat ini menjadi salah satu “sahabat’ terbaik manusia. Melalui benda kecil tersebut, seseorang dapat mendapat informasi seluas-luasnya, sedalam-dalamnya.

Tidak mengherankan jika tren ini diikuti oleh peningkatan kasus miopi atau rabun jauh pada anak-anak.

Selain masalah rabun, durasi screen time yang tidak terkontrol juga berdampak negatif pada kesehatan mata, meningkatkan risiko penyakit mata seperti glaukoma dan ablasi retina.

Mengutip kanal kesehatan Times of India, berikut beberapa fakta penting mengenai hal ini. Miopi adalah kelainan refraksi yang menyebabkan penglihatan jauh menjadi kabur, sehingga memerlukan kacamata untuk memperbaiki penglihatan.

Baca Juga: Korsel Anugerahkan Medali Jasa ke Dua Wanita yang Melahirkan 13 Anak

Tren yang mengkhawatirkan terkait miopi pada anak-anak kini semakin nyata. Beberapa penelitian bahkan memprediksi bahwa pada tahun 2050, hampir setengah dari populasi dunia akan menderita miopia.

Di India, angka kejadian miopia di kalangan anak-anak terus meningkat, seiring dengan meningkatnya durasi waktu anak-anak menatap layar.

Fenomena ini menjadi lebih jelas terlihat sejak pandemi COVID-19 dan diberlakukannya pembelajaran daring. 

Meskipun faktor genetik merupakan penyebab utama perkembangan miopi, faktor lingkungan seperti peningkatan penggunaan layar dan berkurangnya waktu di luar ruangan juga menjadi kontributor utama.

Anak-anak kini menghabiskan lebih dari separuh waktu bangun mereka di dalam ruangan, menatap layar untuk mengerjakan tugas sekolah atau menonton acara favorit.

Cahaya alami sebenarnya dapat membantu menjaga kesehatan mata, mengontrol pertumbuhan mata, dan mencegah bola mata memanjang, yang dapat memperparah miopia.

Baca Juga: Ngeluh Sariawan di Lidah Tak Sembuh, Pria 26 Tahun Rupanya Alami Gejala Kanker Mulut

Jika miopia muncul sejak usia dini, risikonya adalah kemungkinan meningkatnya masalah mata di masa depan, seperti glaukoma dan ablasi retina.

Selain itu, penggunaan lensa korektif untuk mengatasi miopia pada usia dini dapat mempengaruhi psikologis anak

Anak-anak yang harus menggunakan kacamata mungkin merasa terbatas dalam berpartisipasi dalam olahraga tertentu atau aktivitas lainnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak