Serukan Gencatan Senjata, Erdogan Sebut Genosida Gaza Aib Kemanusiaan

R24/riz
Genosida Gaza
Genosida Gaza

RIAU24.COM Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali melancarkan serangannya terhadap Israel dalam kunjungannya ke Albania. Dia mengulangi klaimnya bahwa tindakan Israel di Gaza merupakan "genosida", yang disebutnya sebagai "aib kemanusiaan".

"Masyarakat internasional, kita harus melakukan yang terbaik untuk segera menjamin gencatan senjata permanen dan memberikan tekanan yang diperlukan terhadap Israel," kata Erdogan dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Albania Edi Rama.

"Genosida yang telah berlangsung di Gaza selama setahun terakhir merupakan aib bersama seluruh umat manusia," tambahnya, dilansir kantor berita AFP, Jumat (11/10).

Baca Juga: Ngaku Canggung, Andrew Garfield Ngaku Adegan Seks dengan Florence Pugh Terlalu Membara

Perang di Gaza terus berkecamuk sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 mengakibatkan tewasnya 1.206 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Menurut kementerian kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas, 42.065 orang telah tewas di wilayah Palestina itu sejak dimulainya perang, sebagian besar warga sipil. PBB mengatakan angka-angka tersebut dapat diandalkan.

Erdogan sebelumnya telah mencap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai "penjagal Gaza" dan membandingkannya dengan Adolf Hitler dari Nazi Jerman.

"Agresi yang dipimpin oleh pemerintah Netanyahu sekarang mengancam tatanan dunia di luar kawasan," kata Erdogan.

Baca Juga: Washington Buka Suara usai Dituduh Israel Diam-diam Negosiasi dengan Iran

Sebelumnya, Erdogan juga menyebut Israel sebagai "organisasi teroris Zionis" karena terus menggempur Jalur Gaza dan Lebanon. Erdogan juga terus mengkritik negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS), yang teguh mendukung Tel Aviv.

Pernyataan Erdogan itu, seperti dilansir kantor berita Anadolu dan Reuters, Rabu (9/10), disampaikan saat dia berbicara di hadapan anggota parlemen dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) di Ankara, ibu kota Turki pada Rabu (9/10).

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak