NASA Kembangkan Simulator Imersif untuk Optimalkan Pengalaman Penumpang Taksi Udara

R24/tya
Simulator penerbangan realitas virtual kustom baru /X
Simulator penerbangan realitas virtual kustom baru /X

RIAU24.COM Peneliti NASA di Armstrong Flight Research Centre di California telah membangun simulator penerbangan virtual reality (VR) khusus untuk mempelajari kenyamanan dan pengalaman penumpang dalam layanan taksi udara di masa depan.

Simulator ini memiliki platform bergerak yang secara realistis dapat mensimulasikan gerakan taksi udara, dikombinasikan dengan visual VR dan audio spasial untuk menciptakan pengalaman yang mendalam.

Pilot uji NASA Wayne Ringelberg baru-baru ini menyelesaikan uji coba di simulator, memberikan umpan balik kepada tim peneliti tentang realisme isyarat visual, gerak dan audio.

Simulator ini adalah inti dari laboratorium kualitas perjalanan penumpang VR NASA Armstrong, yang bertujuan untuk mengumpulkan data tentang bagaimana penumpang merespons gerakan, getaran, kebisingan, dan rangsangan visual yang mungkin mereka temui selama penerbangan taksi udara.

Studi subjek manusia

Selama empat tahun ke depan, NASA akan melakukan serangkaian studi subjek manusia menggunakan simulator.

Peserta akan memakai headset VR dan diamankan di platform bergerak, kemudian diminta untuk menunjukkan ketidaknyamanan yang mereka alami saat mereka terbang melalui lingkungan perkotaan yang disimulasikan.

Data yang dikumpulkan dari percobaan ini akan membantu merancang taksi udara di masa depan, termasuk elemen-elemen seperti penempatan kursi, ukuran jendela dan jalur penerbangan.

Informasi ini akan dibagikan dengan mitra industri dan pemerintah untuk memastikan pengalaman positif bagi penumpang taksi udara.

"Proyek ini memanfaatkan penelitian dan uji coba awak pesawat kami dengan pengalaman angkat vertikal untuk memvalidasi keselamatan dan akurasi laboratorium dalam persiapan untuk evaluasi subjek uji," kata Ringelberg.

"Eksperimen di laboratorium kualitas perjalanan akan menginformasikan komunitas mobilitas udara canggih tentang penerimaan gerakan yang bisa dilakukan pesawat ini, sehingga masyarakat umum lebih mungkin mengadopsi teknologi baru," tambahnya.

Pekerjaan ini merupakan bagian dari misi Advanced Air Mobility NASA, yang bertujuan untuk mendukung pengembangan taksi udara listrik dan drone dengan menyediakan data dan panduan untuk industri.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak