Perang Gaza: PM Israel Bubarkan Kabinet Perang Beranggotakan 6 Orang Setelah Keluarnya Benny Gantz

R24/tya
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu /Reuters
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu /Reuters

RIAU24.COM Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah membubarkan kabinet perang beranggotakan enam orang yang dibentuk untuk mengelola perang negara itu dengan Hamas sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok militan Palestina.

Media lokal melaporkan Senin (17 Juni) bahwa Netanyahu mengumumkan keputusan Minggu malam dalam pertemuan kabinet keamanan politik.

Ini terjadi setelah sekutu Netanyahu menuntut kabinet perang baru dibentuk setelah Benny Gantz, seorang pemimpin sentris, keluar dari pemerintahan darurat.

Di antara mereka yang menuntut kabinet perang baru dibentuk adalah Menteri Keuangan Nasionalis-religius Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional garis keras Itamar Ben-Gvir. Yang terakhir adalah pandangan bahwa bangsa Yahudi harus melanjutkan ofensifnya di Gaza, menolak tekanan dari masyarakat dunia.

"Kabinet berada dalam perjanjian koalisi dengan Gantz, atas permintaannya. Begitu Gantz pergi tidak perlu kabinet lagi," kata Netanyahu, menurut sebuah laporan di The Jerusalem Post.

Dilaporkan bahwa Netanyahu sekarang akan berkonsultasi dengan sekelompok kecil menteri mengenai perang yang sedang berlangsung di Gaza, termasuk Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer. Ini berarti bahwa Ben-Gvir masih tidak akan menjadi bagian dari konsultasi ini.

Benny Gantz keluar dari pemerintah koalisi setelah pelanggaran batas waktu 8 Juni oleh Netanyahu atas komitmen mengenai siapa yang mungkin memerintah Gaza setelah perang dengan Hamas berakhir.

Gantz mengumumkan kepergiannya dari pemerintahan pada 9 Juni.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak