MRT dan Sojitz Jepang Menandatangani Kesepakatan Bernilai USD289 Juta untuk Proyek Jalur HI-Jakarta Kota

R24/dev
MRT dan Sojitz Jepang Menandatangani Kesepakatan Bernilai USD289 Juta untuk Proyek Jalur HI-Jakarta Kota
MRT dan Sojitz Jepang Menandatangani Kesepakatan Bernilai USD289 Juta untuk Proyek Jalur HI-Jakarta Kota
<p>RIAU24.COM -  MRT Jakarta dan perusahaan Jepang Sojitz Corporation menandatangani kesepakatan senilai ratusan juta dolar pada hari Selasa untuk sebuah proyek yang akan membantu memperluas jangkauan sistem angkutan cepat ke Jakarta Kota.

Proyek MRT yang didanai Jepang ini menghubungkan Lebak Bulus dengan Bundaran Hotel Indonesia (HI). MRT Jakarta kini mencoba menghubungkan Stasiun HI dengan Stasiun Kota sebagai bagian dari pembangunan Fase 2A. Kesepakatan yang baru ditandatangani dengan Sojitz adalah bagian dari paket kontrak yang dikenal dengan kode CP205. Kerja sama tersebut akan mencakup pekerjaan jalur dan sistem perkeretaapian. Hal ini juga termasuk sistem persinyalannya, menurut Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat.

“Kalau saya tidak salah ingat, kontraknya [dengan Sojitz] kira-kira Rp 4,7 triliun [$289 juta],” kata Tuhiyat kepada wartawan tak lama setelah upacara penandatanganan MoU.

Tuhiyat mengatakan, MRT Jakarta kesulitan menggelar tender, bahkan sudah tiga kali gagal mendapatkan kontraktor. Ia mengklaim, faktor-faktor seperti pandemi Covid-19, kekurangan semikonduktor, dan ketegangan geopolitik global antara lain menjadi kendala utama proses tender. 

Ia menambahkan: “Kami kemudian mengadakan tender kompetitif internasional, dan akhirnya, kami mendapatkan surat penerimaan dengan Sojitz Corporation sebagai pemenang tender pada 20 Februari 2024. CP205 adalah kontrak berdurasi 75 bulan yang akan berlangsung hingga akhir tahun. 2029.”

Pembangunan Tahap 2A sepanjang 5,8 kilometer ini akan menambah 7 stasiun baru yaitu di Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan terakhir pemberhentian terakhir Kota. MRT Jakarta berupaya menghubungkan stasiun Bundaran HI dengan Monas pada tahun 2027. Penumpang diharapkan sudah bisa menuju Kota menggunakan MRT pada akhir tahun 2029. 

“Secara keseluruhan, pembangunan Tahap 2A sudah mencapai kurang lebih 33,36 persen hingga 25 Maret 2024. Penghubung Thamrin-Monas sudah sekitar 74 persen, sedangkan progres stasiun Harmoni-Sawah Besar-Mangga Besar sudah 28 persen. Glodok-Kota sekarang sudah selesai 50 persen,” kata Tuhiyat.

Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) telah memberikan pinjaman bantuan pembangunan resmi untuk mendanai proyek infrastruktur Indonesia, termasuk MRT. Menurut Kementerian Keuangan pada bulan Februari 2023, portofolio pendanaan JICA di Indonesia berjumlah setidaknya 551 miliar yen (sekitar $3,5 miliar). Sekitar 227 miliar yen dari uang tersebut disalurkan ke Kementerian Transportasi untuk proyek MRT. 

MRT Jakarta mencatat hampir 33,5 juta penumpang sepanjang tahun lalu. ***

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak