RIAU24.COM - Suatu pagi di bulan Januari 1989, ratusan orang berkumpul di luar Penjara Negara Bagian Florida. Mereka semua bersukacita menyambut eksekusi Ted Bundy, seorang pemerkosa dan pembunuh berantai.
"Bakar Bundy! Bakar! Bakar," hanya kalimat itulah yang terdengar keluar dari mulut kerumunan.
Baca Juga: Tom Lembong Ngeluh Proses Hukum Mandek: Saya Sudah Ditahan Tiga Bulan
Ted Bundy membunuh total 36 wanita, termasuk seorang gadis berusia 12 tahun. Namun, polisi yakin ada kemungkinan lebih banyak korban.
Saking jahatnya, Bundy bahkan sebenarnya dijatuhi hukuman mati dua kali.
Bundy memikat para korbannya dengan berpura-pura terluka dan meminta bantuan wanita untuk membawa barang ke dalam mobilnya.
Lalu dia akan menerkam, menyerang, memperkosa dan membunuh korbannya.
Malam terakhirnya di penjara ia habiskan untuk berdoa dan menangis. Bundy sempat mengucapkan selamat tinggal kepada ibunya melalui telepon.
Di ruang eksekusi, 42 saksi hadir untuk menonton. Bundy ditempatkan di kursi listrik sekitar pukul 7 pagi dan diminta untuk mengucapkan kata-kata terakhirnya.
Baca Juga: Motif 2 Wanita Bunuh Pria Difabel Subang: Pelaku CInta Sesama Jenis-CInta Segitiga
"Jim dan Fred, saya ingin Anda menyampaikan cinta saya kepada keluarga saya dan teman-teman," katanya sebelum disengat listrik beraliran 2.000 volt. Dia dinyatakan meninggal pukul 07.16 pagi.
Jim Coleman adalah pengacaranya, dan Fred Lawrence adalah seorang pendeta yang ditugaskan untuk menemani Bundy di malam-malam terakhirnya.
Sebelum eksekusi Bundy yang mengirimkan sukacita ke seluruh negeri, Ted Bundy setuju untuk diwawancara oleh seorang psikolog, James Dobson.
Kepada Dobson, Bundy menceritakan bahwa obsesinya dengan pornografi lah yang membuatnya melakukan kejahatan.
"Sebagai seorang anak laki-laki, maksud saya seorang anak laki-laki berusia 12 atau 13 tahun, saya menemukan pornografi softcore di luar rumah," katanya.
"Dari waktu ke waktu kami akan menemukan buku-buku pornografi dengan sifat yang lebih keras, lebih banyak grafis. Dan ini juga termasuk hal-hal seperti majalah detektif."
"Jenis pornografi yang paling merusak adalah yang melibatkan kekerasan seksual, karena perkawinan dua kekuatan itu, seperti yang saya tahu betul, membawa perilaku yang terlalu mengerikan untuk digambarkan."
Bundy paling terobsesi dengan pornografi yang memiliki unsur kekerasan di dalamnya, sebab itu lah dia menyiksa dan membunuh semua korbannya.
Melihat korbannya kesakitan, menimbulkan hasrat tersendiri bagi Bundy.
"Pengalaman saya dengan pornografi yang berkaitan dengan kekerasan seksualitas adalah bahwa begitu Anda menjadi kecanduan, dan saya melihat ini sebagai semacam kecanduan, seperti jenis kecanduan lainnya. Saya akan terus mencari lebih banyak lagi. jenis materi yang lebih kuat, lebih eksplisit, dan lebih grafis."
"Seperti kecanduan, Anda terus mendambakan sesuatu yang lebih sulit, lebih keras. Sesuatu yang memberi Anda rasa kegembiraan yang lebih besar. Sampai Anda mencapai titik di mana pornografi hanya berjalan sejauh ini."
Bundy pada akhirnya sampai ke titik tidak cukup dan tidak puas dengan hanya menontonnya, ia memiliki keinginan untuk mempraktekkannya. Dan itulah yang benar-benar ia lakukan.
"Anda mencapai titik di mana Anda mulai bertanya-tanya apakah mungkin benar-benar melakukannya akan memberi Anda perasaan lebih dari sekadar membaca atau melihatnya di film," tambah Bundy.
Kebiasaan Sepele Ted Bundy yang Hantarkan Nyawanya ke Kursi Listrik, Mungkin juga Hal yang Kamu Gemari

Ted Bundy saat persidangan
Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.
Jumat, 21 Februari 2025
Babinsa Koramil 01/Siak Gelar Patroli Karhutla di Kampung Tumang
Jumat, 21 Februari 2025
Babinsa Koramil 01/Siak Sosialisasikan Pencegahan Stunting di Kampung Sialang Palas
Jumat, 21 Februari 2025
Babinsa Koramil 06/PWK Sabak Auh Ikut Serta dalam Penetapan Tim URC untuk Pengendalian PMK
Jumat, 21 Februari 2025
Penyemaian Bibit Ikan dan Penanaman Pohon di Telago Bathin Bungsu Sukses Dilaksanakan
Jumat, 21 Februari 2025
Meningkatkan Keimanan dan Pembinaan Karakter, Lapas IIA Bengkalis Gelar Pengajian WBP Wanita
Jumat, 21 Februari 2025
Prabowo Contoh Timur Leste Kabinet Gemuk, Pandji: Ibarat Orang Dewasa Belajar Sama Bayi
Jumat, 21 Februari 2025