RIAU24.COM - Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) melaporkan lebih dari 90% Base Transceiver Station (BTS) di Provinsi Aceh telah kembali beroperasi pascabencana banjir. Pemulihan jaringan yang kini mencapai 92% ini menjadi prioritas untuk mendukung koordinasi tanggap darurat dan aktivitas masyarakat.
Agus Sulistio, EVP Head of Circle Sumatra IOH, menyatakan konektivitas sangat kritis dalam situasi darurat. "Kami bergerak cepat bersama pemangku kepentingan. Sebagian besar wilayah terdampak, termasuk Aceh Tamiang, kini telah terlayani. Pemulihan penuh akan terus kami kejar," ujarnya.
Upaya teknis meliputi penggantian perangkat yang rusak, perbaikan jalur fiber optik, dan penyediaan sumber daya cadangan seperti genset. Untuk daerah yang belum terjangkau fiber, Indosat menggunakan transmisi satelit. Jumlah personel teknis juga ditambah, dengan koordinasi intensif bersama Kementerian Kominfo, BNPB, dan pemerintah daerah untuk prioritas bahan bakar dan akses ke lokasi terisolasi.
Tim siaga juga ditempatkan di lokasi strategis seperti bandara, rumah sakit, dan pusat pengungsian, didukung Posko Pemantauan di Jakarta, Medan, dan Aceh.
Dukungan Sosial melalui Indosat SIGAP
Sejalan dengan pemulihan jaringan,Indosat SIGAP memberikan bantuan kemanusiaan berupa Posko Dapur Umum di sembilan titik, terutama di Aceh (Aceh Tamiang, Bireuen, Pidie Jaya), Sumatera Utara (Langkat), dan Sumatera Barat (Padang dan Agam). Bantuan ditingkatkan hingga ribuan porsi makanan per hari, dilengkapi pembangunan sumur bor di Aceh Tamiang untuk akses air bersih.
Ke depan, Indosat berkomitmen menuntaskan pemulihan penuh melalui penguatan infrastruktur, penambahan sumber daya, dan koordinasi berkelanjutan dengan semua pihak untuk memastikan layanan komunikasi yang tangguh.