RIAU24.COM - Lonjakan serangan beruang yang mematikan di Jepang tidak hanya memicu kekhawatiran publik.
Akan tetapi, hal tersebut juga memunculkan tren kuliner yang tak terduga: meningkatnya konsumsi daging beruang di sejumlah daerah.
Pemerintah Jepang mencatat, sepanjang tahun fiskal ini, sedikitnya 13 orang tewas akibat serangan beruang, angka tertinggi sepanjang sejarah.
Kondisi tersebut mendorong otoritas setempat melakukan pemburuan besar-besaran untuk mengendalikan populasi beruang, khususnya di wilayah utara, sebagaimana dilansir AFP, Rabu (24/12).
Baca Juga: Pemimpin Uni Eropa Pasang Badan Gegara Trump Ingin Ambil Greenland
Dari situ, daging beruang yang sebelumnya jarang dikonsumsi kini mulai banyak disajikan di restoran, terutama di daerah pegunungan.
Di Kota Chichibu, Prefektur Saitama, Koji Suzuki (71), pemilik restoran sekaligus pemburu, mengaku sampai kewalahan melayani permintaan daging beruang yang melonjak tajam.
"Berita tentang beruang yang terus meningkat, jumlah pelanggan yang ingin memakan dagingnya juga bertambah banyak," kata Suzuki kepada AFP.
Selain daging beruang, dia juga memiliki menu hwan liar lain seperti daging rusa dan babi hutan. Suzuki menilai, menyajikan daging beruang di restoran merupakan bentuk penghormatan terhadap satwa yang telah diburu.
"Sebagai bentuk penghormatan atas kehidupan beruang, lebih baik dagingnya digunakan di restoran seperti ini daripada dikubur begitu saja," ujar Suzuki.
Istrinya, Chieko Suzuki (64), yang turut mengelola restoran, mengungkapkan bahwa ia kini kerap menolak pelanggan karena stok daging tidak mencukupi, meski enggan menyebutkan peningkatan omzet secara detail.
Salah satu pengunjung, Takaaki Kimura (28), seorang komposer yang baru pertama kali mencicipi daging beruang, mengaku terkesan dengan rasanya.
Di Prefektur Aomori, salah satu wilayah dengan kasus serangan beruang tertinggi, Katsuhiko Kakuta (50), pengelola restoran milik desa, mengatakan daging beruang habis terjual awal bulan ini.
"Menu ini sudah populer sejak kami mulai menyajikannya pada 2021, tetapi tahun ini perhatian meningkat drastis, terutama setelah seorang influencer mengunggah tentang restoran kami," kata Kakuta.
Baca Juga: Panglima Militer Libya dan 7 Orang Lainnya Tewas dalam Kecelakaan Jet di Dekat Turki
Di Sapporo, Hokkaido, koki restoran Perancis Kiyoshi Fujimoto juga memanfaatkan tren tersebut dengan menyajikan daging beruang cokelat.
"Saya merasa ini baik karena menggunakan bahan pangan lokal," ujar Fujimoto.
Di restorannya, satu paket menu makan lengkap berbahan daging beruang dijual sekitar 70 dollar AS. Meski bukan menu sehari-hari, daging beruang sejatinya telah lama dikonsumsi di desa-desa pegunungan jepang.