Presiden Korea Selatan Meminta Pendanaan Pemerintah untuk Pengobatan Rambut Rontok, Ini Alasannya

R24/tya
 Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung/ AFP
Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung/ AFP

RIAU24.COM Kerontokan rambut mungkin merupakan pengalaman yang menyakitkan bagi seseorang, tetapi bagi pemerintah, hal itu belum menjadi masalah serius.

Namun, hal itu tidak lagi berlaku setelah Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung menggambarkan kebotakan sebagai 'masalah kelangsungan hidup' dan berpendapat bahwa perawatan medis untuk kerontokan rambut harus ditanggung oleh skema asuransi kesehatan nasional.

Presiden Myung menyampaikan saran tersebut dalam sebuah pertemuan dengan para pejabat senior, dengan mengatakan bahwa perawatan medis untuk kerontokan rambut tidak boleh dipandang sebagai ‘kosmetik’ seperti yang terjadi di masa lalu, tetapi harus dianggap sebagai ‘masalah kelangsungan hidup.’

Skema asuransi kesehatan nasional Korea Selatan saat ini menyediakan perlindungan untuk perawatan rambut rontok yang terkait dengan kondisi medis.

"Namun, manfaat ini tidak diperluas kepada individu dengan kerontokan rambut keturunan, karena kondisi tersebut tidak mengancam jiwa," kata Menteri Kesehatan Jeong Eun-kyeong dalam sebuah pertemuan pada hari Selasa.

Mengapa kebotakan menjadi masalah serius bagi Lee?

Korea Selatan dikenal dengan standar kecantikan yang ketat, dan kebotakan telah menjadi stigma dan dapat secara signifikan menghambat kehidupan kaum muda.

Dari 240.000 orang di negara itu yang mengunjungi rumah sakit karena kerontokan rambut tahun lalu, 40% di antaranya berusia 20-an atau 30-an, menurut pihak berwenang.

Pasar kosmetik dan perawatan kerontokan rambut di negara itu diyakini sebagai salah satu yang terbesar di dunia.

Presiden pertama kali mengajukan usulan ini selama kampanye pemilihan presiden 2022 yang tidak berhasil, tetapi kemudian membatalkannya setelah dikritik karena dianggap sebagai upaya mencari popularitas populis.

Langkah ini didasarkan pada umpan balik yang dikumpulkan oleh tim Lee, yang menemukan bahwa masalah kerontokan rambut sangat dirasakan oleh masyarakat, terutama di kalangan dewasa muda.

Usulan Lee menempatkan fokus budaya Korea Selatan yang intens pada penampilan fisik.

Menurut survei tahun 2024 terhadap kaum muda, 98 persen responden percaya bahwa orang yang menarik memiliki keuntungan sosial di berbagai bidang.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak