Jadi Korban Percobaan Pembunuhan, Mantan Penggawa Chelsea Kritis

R24/riz
Mantan pemain Chelsea
Mantan pemain Chelsea

RIAU24.COM Mantan penggawa Chelsea ini kena apes di Prancis. Ia jadi korban percobaan pembunuhan dan kini masih kritis.

Mengutip Athletic, adalah Yann Gueho yang bernasib malang itu. Mantan pemain Chelsea pada tahun 2009 hingga 2011 itu menderita luka serius usai diserang dengan pisau di Choisy-le-Roi, di pinggiran Paris, pada sekitar tanggal 9-10 November lalu.

Kini, Gueho masih dirawat di rumah sakit. Kondisinya masih kritis dan dirawat di unit perawatan intensif.

Baca Juga: Kenang Diogo Jota, Real Madrid Salah Pasang Foto Mantan AC Milan

Sementara pelakunya sudah diamankan. Seorang pria didakwa dengan percobaan pembunuhan atas kasus ini. Sementara ada juga wanita yang ditahan dan didakwa terlibat dalam kekerasan geng, namun diberi status perlindungan saksi.

Yann Gueho adalah mantan pemain Chelsea, yang awalnya disebut-sebut calon bintang masa depan Prancis. Ia disebut punya kualitas mumpuni untuk jadi pemain besar.

Pemain yang kini berusia 31 tahun itu menuai banyak pujian dari koleganya. Salah satunya oleh Damien Dussaut, yang sempat bersama Gueho di Clairefontaine, pusat pelatihan nasional muda Prancis.

"Sangat sulit ketika anda mengatakan kepada orang-orang bahwa Yann Gueho lebih berbakat daripada (Kylian) Mbappe, daripada (Ousmane) Dembele. Semua orang berkata, 'Kamu gila, dia saja tidak bermain sepakbola," katanya.

"Tapi saya bilang, 'Teman-teman, kalian harus melihat talenta yang dia miliki. Dia bisa memenangkan pertandingan sendirian. Dia seperti pesulap," katanya.

Potensi Gueho kemudian meredup karena serangkaian masalah di luar lapangan. Pada 2016, saat usianya masih 22 tahun, ia didiagnosis mengidap bipolar, yang membuatnya harus menjalani pengobatan. Saat diserang, ia juga dalam proses tersebut.

Baca Juga: Digelar di Amerika Serikat, Iran dan Haiti Terancam Tanpa Fans dalam Piala Dunia 2026

"Kami sedang mengalami hari-hari yang sangat sulit. Yann telah setuju untuk menjalani pengobatan yang sangat berat untuk kondisinya, yang sangat melemahkannya. Untuk tidak membahayakan dirinya sendiri atau orang lain, ia telah menerima untuk hidup dengan hanya 10 persen dari kemampuan fisiknya. Hal ini sangat menyedihkan baginya, mengingat segala hal yang pernah ia lakukan sebelumnya. Situasi ini membuatnya sangat rentan," kata Anne-Marie, ibunya.

"Hari ini, kami mempercayai sistem peradilan untuk memahami bagaimana tragedi ini bisa terjadi, dan memastikan mereka yang bertanggung jawab sepenuhnya dituntut," ujar ibu Yann Gueho, yang juga sempat bermain di Lille dan Nantes itu.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak