RIAU24.COM - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif SCL Taktika, Iqbal Themi menilai Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka gagal memenuhi ekspektasi besar anak muda sebagai ikon perubahan di tahun pertama menjabat.
Bahkan figur muda yang sempat disebut sebagai simbol regenerasi kini justru dianggap kehilangan arah, dikutip dari rmol.id, Senin, 20 Oktober 2025.
"Di satu sisi Gibran diharapkan tampil sebagai wajah baru politik muda yang progresif, tetapi di sisi lain ia juga dibaca publik sebagai simbol keberlanjutan dinasti kekuasaan keluarga Jokowi," sebutnya.
Alhasil, benturan dua narasi itu membuat langkah politik Gibran gamang dan sulit menunjukkan arah.
"Gibran seperti berdiri di antara dua dunia kekuasaan, yakni generasi lama yang masih dominan dan pegang kendali serta generasi muda yang mulai kecewa karena tak merasa diwakili," sebutnya.
Salah satu buktinya program “Lapor Mas Wapres” yang sempat diperkenalkan di awal masa jabatan.
Menurutnya, secara ide menarik, namun belum berhasil menjadi ruang yang efektif bagi anak muda untuk menyampaikan aspirasi dan kritik terhadap kekuasaan.