Makin Ricuh! Demonstran Nepal Kini Jebol Penjara dan Picu Ratusan Napi Kabur

R24/riz
Kericuhan Nepal
Kericuhan Nepal

RIAU24.COM - Gelombang demonstrasi besar di Nepal berubah semakin kacau setelah ratusan narapidana berhasil melarikan diri dari dua penjara berbeda pada Selasa (9/9). 

Peristiwa itu terjadi di tengah aksi protes yang semakin meluas dan menelan korban jiwa. Dilansir dari BBC, pejabat distrik Kaski mengonfirmasi bahwa sebanyak 773 narapidana melarikan diri dari penjara setempat ketika massa demonstran dari kalangan Generasi Z (Gen Z) menerobos masuk ke kompleks penjara. 

Sementara itu, di Tulsipur, Provinsi Dang, otoritas kepolisian juga melaporkan 127 tahanan kabur dari penjara. 

“Ratusan orang keluar begitu saja ketika massa memasuki area penjara. Situasi benar-benar tidak terkendali,” ujar seorang pejabat kepolisian di Kaski, dikutip dari laporan media lokal. 

Baca Juga: Protes Generasi Z Nepal atau Pemberontakan Nasional? Inilah yang Terjadi di Negara Himalaya Tersebut

Kebakaran terjadi saat para demonstran menggelar aksi protes untuk mengecam tindakan keras polisi terhadap pedemo di Kathmandu, Senin (9/9), sehari setelah unjuk rasa menentang larangan media sosial dan korupsi yang dilakukan pemerintah.

Unjuk rasa yang melanda Nepal memasuki hari ketiga setelah dipicu kebijakan pemerintah pekan lalu yang mencabut izin 26 platform media sosial, termasuk WhatsApp, Instagram, dan Facebook, karena gagal memenuhi tenggat waktu registrasi. 

Kebijakan itu dituding sebagai upaya membungkam kampanye antikorupsi yang akhir-akhir ini gencar dilakukan. Walaupun larangan tersebut dicabut pada Senin malam, kemarahan publik sudah telanjur meluas. 

Para demonstran yang sebagian besar berasal dari kalangan mahasiswa di Kathmandu, Pokhara, hingga Itahari yang menyebut diri mereka sebagai “Gerakan Gen Z”. 

Mereka mengusung dua tuntutan utama: pemerintah tidak lagi membatasi media sosial dan segera mengakhiri praktik korupsi yang dianggap merajalela di pemerintahan. 

Aksi ricuh dan korban jiwa Kerusuhan di ibu kota Kathmandu pada Selasa menyebabkan tiga orang tewas, menambah jumlah korban sejak awal kerusuhan menjadi 22 orang. 

Direktur Civil Service Hospital, Dipak Poudel, mengatakan bahwa pihaknya menerima 209 orang dengan luka-luka selama aksi unjuk rasa. 

Baca Juga: Meditasi Mahal: Qatar Sang Pembawa Perdamaian Diserang oleh Kedua Belah Pihak yang Bertikai

“Sebanyak 186 di antaranya sudah dipulangkan,” ujarnya. 

Sementara itu, Kepala National Trauma Centre, Dr Badri Rijal, menambahkan, ada hampir 40 orang korban luka yang dibawa ke rumah sakitnya pada hari yang sama.

Demonstrasi juga menyasar gedung parlemen dan rumah sejumlah pejabat tinggi Nepal. Insiden perusakan, pembakaran, hingga bentrokan dengan aparat dilaporkan terjadi di berbagai titik.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak