Hampir 100.000 Orang di California Terdampak Penyakit Mematikan 'Kissing Bug'

R24/tya
Tiga spesies kissing bug/ Gabriel L. Hamer, Universitas Texas A&M
Tiga spesies kissing bug/ Gabriel L. Hamer, Universitas Texas A&M

RIAU24.COM - Para pakar kesehatan di California telah menyuarakan kekhawatiran bahwa hampir 100.000 orang terjangkit penyakit Chagas yang berpotensi fatal dan kini berada dalam kondisi laten.

Penyakit Chagas disebabkan oleh parasit yang hidup di dalam 'Kissing Bug' yang mematikan, yang secara resmi dikenal sebagai Triatomine.

Serangga ini disebut 'Kissing Bug' karena menggigit di dekat mulut, bibir, atau mata pada malam hari.

Meskipun gigitannya sendiri tidak mematikan, serangga ini membawa parasit bernama Trypanosoma cruzi, yang memicu penyakit Chagas.

Parasit ini tidak terdeteksi selama beberapa tahun sebelum menyebabkan komplikasi serius, terkadang fatal, seperti serangan jantung dan stroke.

Kissing Bug dulunya ditemukan di Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

Namun, kini juga terdapat di 30 negara bagian AS dan diperkirakan terdapat pada 70.000 hingga 100.000 penduduk California, serta sekitar 280.000 penduduk di Amerika Serikat.

Penyakit ini lebih umum di California karena sebagian besar penduduk California berasal dari negara tempat penyakit ini endemik.

Secara global, hampir 8 juta orang menderita penyakit Chagas, sebagian besar berasal dari negara-negara Amerika Latin.

Menurut Departemen Kesehatan California, 31 dari 40 kasus pada manusia yang dilaporkan antara tahun 2013 dan 2023 berasal dari negara lain.

Peneliti mengatakan penyakit Chagas berbahaya karena tidak menunjukkan gejala awal seperti kelelahan, demam, atau nyeri tubuh, yang seringkali menyerupai penyakit lain.

Para peneliti memperingatkan bahwa parasit ini dapat merusak tubuh secara diam-diam selama beberapa dekade.

Di AS, terdapat sekitar 12 spesies 'Kissing Bugs', dan empat di antaranya ditemukan di California.

Penyakit ini juga telah ditemukan pada tikus kayu, sigung, dan mencit.

Vaksin belum tersedia, dan satu-satunya cara untuk mengurangi paparan adalah dengan mencegah kontak dengan serangga tersebut.

Para peneliti telah meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) untuk mengklasifikasikan penyakit ini sebagai endemik.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak