Anutin Charnvirakul: Dari Raja Ganja Menjadi Perdana Menteri Thailand

R24/tya
Perdana Menteri baru Thailand, Anutin Charnvirakul /net
Perdana Menteri baru Thailand, Anutin Charnvirakul /net

RIAU24.COM - Perjalanan Perdana Menteri baru Anutin Charnvirakul dari orang luar politik hingga mencapai puncak struktur kekuasaan Thailand tak lepas dari salah satu eksperimen kebijakan paling radikal di Asia Tenggara di mana ia memainkan peran krusial: legalisasi ganja.

Sang yang dijuluki 'Raja Ganja' Thailand ini merupakan salah satu kekuatan di balik reformasi narkoba paling berani di Thailand, yang melegalkan penggunaan ganja untuk rekreasi.

Anutin memanfaatkan sikapnya yang kontroversial namun populer untuk meraih popularitas nasional.

Anutin memenangkan 311 suara parlemen setelah menggulingkan Paetongtarn Shinawatra.

Untuk mendapatkan dukungan dari Partai Rakyat yang beroposisi, Anutin menjanjikan pemilihan umum baru dalam waktu empat bulan, reformasi konstitusi, dan kemungkinan referendum.

Anutin Charnvirakul, PM baru Thailand: Apa yang perlu Anda ketahui

Eksekutif bisnis berusia 58 tahun yang kini menjadi politisi ini meraih gelar sarjana teknik dari Universitas Hofstra di New York.

Anutin adalah pemegang saham utama dan mantan presiden Sino-Thai Engineering and Construction, yang terlibat dalam proyek-proyek infrastruktur besar seperti Bandara Suvarnabhumi.

Pengusaha royalis ini adalah seorang konservatif pragmatis. Ia adalah seorang kolektor amulet Buddha dan pilot berlisensi. Anutin pernah menerbangkan organ untuk transplantasi darurat.

Anutin Charnvirakul: Karier politik

Anutin adalah wakil menteri kesehatan di bawah Thaksin Shinawatra pada tahun 2004.

Ia kemudian dilarang berpolitik setelah partai Thai Rak Thai dibubarkan melalui perintah pengadilan.

Ia muncul kembali sebagai pemimpin Partai Bhumjaithai pada tahun 2012, menjadikannya perantara kekuasaan melalui dukungan pedesaan dan berperan sebagai penentu dalam pemerintahan koalisi.

Antara tahun 2019 dan 2023, Anutin menjabat sebagai menteri kesehatan, dan sejak tahun 2023 hingga menjadi perdana menteri, ia menjabat sebagai menteri dalam negeri.

Politisi yang cerdas ini menjalin hubungan yang kuat dengan kaum konservatif yang berafiliasi dengan militer maupun jaringan patronase lokal.

Bagaimana Anutin menjadi kekuatan di balik revolusi ganja di Thailand

Anutin adalah salah satu tokoh utama yang mendukung legislasi legalisasi ganja.

Ia berpandangan bahwa hal itu dapat mengurangi kepadatan penjara, lebih dari 80 persen narapidana dipenjara karena pelanggaran terkait narkoba.

Ia berpendapat bahwa ganja legal akan mengurangi kemiskinan di pedesaan dan berusaha memposisikan ganja dan rami sebagai ‘tanaman komersial’ yang akan meningkatkan pertanian dan pariwisata.

Dalam aksi pesta selama kampanye pemilu 2022, partai Anutin membagikan satu juta tanaman ganja gratis. Ia bahkan mengenakan kemeja bermotif daun ganja saat memberikan suara dalam pemilu 2023.

Ia sebagian besar terbukti benar. Legalisasi ganja menarik lebih banyak wisatawan asing dan memberdayakan banyak petani.

Legalisasi ganja di Thailand: Tonggak penting

Pada tahun 2018, Thailand menjadi negara Asia Tenggara pertama yang melegalkan ganja medis.

Ganja medis didekriminalisasi pada tahun 2022, menjadikan Thailand negara Asia pertama yang mengizinkan penggunaan rekreasi.

Legalisasi ini mendorong pertumbuhan pesat, dengan lebih dari 11.200 apotek ganja dibuka di seluruh negeri pada tahun 2025.

Ganja diproyeksikan menjadi industri senilai $9,6 miliar pada tahun 2030. Pariwisata ganja melonjak, terutama di pusat-pusat seperti Bangkok, Chiang Mai, dan Pattaya.

Namun legalisasi ganja di Thailand menghadapi reaksi keras

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, ada tekanan sosial dan politik untuk membatalkan beberapa reformasi karena penyalahgunaan oleh kaum muda, akses yang tidak diatur, dan ekspor pasar gelap.

Mantan Perdana Menteri Srettha Thavisin dari Partai Pheu Thai mencoba mengkriminalisasi kembali ganja di tengah tekanan yang ada.

Anutin, yang saat itu masih berada di koalisi yang berkuasa, menentang rekriminalisasi tersebut, dan justru menginginkan pengawasan medis yang lebih ketat.

Beberapa pembatasan kini telah diberlakukan: Kuncup ganja direklasifikasi sebagai 'herbal yang dikendalikan', dan penggunaan medis hanya diperbolehkan dengan resep dokter.

Penggunaan rekreasional praktis dilarang, tetapi penegakannya masih belum konsisten.

Anutin mengatakan bahwa tujuannya bukanlah untuk mengizinkan penggunaan rekreasi yang tidak diatur, tetapi untuk memungkinkan pemberdayaan medis dan ekonomi.

Warisan Anutin akan dikaitkan dengan ganja

Anutin mengambil alih jabatan PM di tengah perlambatan ekonomi akibat ketegangan perdagangan global dan ketidakstabilan politik, yang mengakibatkan lima perdana menteri dicopot dalam 17 tahun.

Industri ganja yang ia promosikan berada dalam ketidakpastian, terjebak di antara potensi bisnis dan reaksi sosial konservatif.

Baik atau buruk, Anutin akan dikaitkan dengan revolusi ganja yang membuatnya menjadi nama rumah tangga.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak