RIAU24.COM - Jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan 6,0 skala Richter yang melanda Afghanistan semalam telah meningkat secara mengkhawatirkan.
Kementerian Dalam Negeri melaporkan bahwa lebih dari 800 orang telah dipastikan tewas.
Jumlah korban tewas kemungkinan akan terus bertambah.
Lebih dari seribu orang lainnya terluka.
"610 orang tewas dan 1.300 lainnya luka-luka di Provinsi Kunar, dengan banyak rumah hancur," ujar juru bicara Abdul Mateen Qani sebelumnya, menambahkan bahwa di Provinsi Nangarhar, 12 orang tewas dan 255 lainnya luka-luka.
Sebelumnya, dalam sebuah pernyataan, Otoritas Manajemen Bencana Kunar menyatakan bahwa setidaknya 250 orang tewas dan 500 orang terluka di distrik Nur Gul, Soki, Watpur, Manogi, dan Chapadare.
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan bahwa gempa terjadi pada pukul 23.47 waktu setempat (19.17 GMT), dengan episentrum sekitar 27 kilometer timur laut Jalalabad di Provinsi Nangarhar.
Getaran berasal dari kedalaman dangkal delapan kilometer, sehingga memperkuat dampaknya.
Hanya 20 menit kemudian, gempa berkekuatan 4,5 skala Richter melanda wilayah yang sama, menurut USGS.
Gempa tersebut kemudian diikuti oleh gempa susulan lainnya, kali ini berkekuatan 5,2 skala Richter.
Kedua gempa susulan tersebut terjadi pada kedalaman 10 km (6,21 mil).
Peringatan oranye 'korban jiwa dalam jumlah besar' diberlakukan
Setelah gempa bumi, peringatan oranye dikeluarkan oleh sistem USGS PAGER, yang memprediksi kerugian ekonomi dan manusia setelah gempa bumi.
Sistem tersebut menyatakan bahwa, "korban jiwa yang signifikan kemungkinan besar akan terjadi, dan bencana berpotensi meluas. Peristiwa sebelumnya dengan tingkat peringatan ini memerlukan respons di tingkat regional atau nasional."
Taliban konfirmasi korban jiwa
Pada X, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan, "Sangat disayangkan, gempa bumi malam ini telah menyebabkan hilangnya nyawa dan kerusakan properti di beberapa provinsi di wilayah timur kami."
Ia menambahkan, “pejabat dan warga setempat saat ini sedang melakukan upaya penyelamatan bagi para korban terdampak. Tim dukungan dari pusat dan provinsi-provinsi terdekat juga sedang dalam perjalanan, dan semua sumber daya yang tersedia akan dikerahkan untuk menyelamatkan nyawa."
(***)