RIAU24.COM - Seiring Israel mengintensifkan serangannya di Gaza, Hamas memperingatkan Israel pada hari Jumat (18 Agustus) bahwa operasi militernya di wilayah tersebut akan membuat para sandera menghadapi risiko yang sama yang dihadapi oleh para pejuang kelompok militan tersebut.
Hal ini terjadi setelah militer Israel pada hari yang sama menyatakan Kota Gaza sebagai zona pertempuran berbahaya dalam upaya mereka untuk merebut wilayah tersebut setelah hampir dua tahun perang.
"Kami akan merawat para tahanan sebaik mungkin, dan mereka akan bersama para pejuang kami di zona pertempuran dan konfrontasi, menghadapi risiko dan kondisi kehidupan yang sama," ujar Abu Obeida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, dalam sebuah pernyataan.
'Kami tidak menunggu'
Meskipun tekanan yang meningkat di dalam dan luar negeri untuk mengakhiri serangannya di Gaza, militer Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka bersiap untuk memperluas operasinya untuk merebut Kota Gaza.
“Kami tidak menunggu,” ujar Avichay Adraee, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel berbahasa Arab di X.
“Kami telah memulai operasi pendahuluan dan tahap awal serangan terhadap Kota Gaza, dan saat ini kami sedang beroperasi dengan kekuatan besar di pinggiran kota,” tambahnya.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Jumat, militer Israel mengatakan, “Mulai hari ini (Jumat), pukul 10:00 (waktu setempat), jeda taktis lokal dalam aktivitas militer tidak akan berlaku di wilayah Kota Gaza, yang merupakan zona pertempuran berbahaya.”
Militer Israel juga menyatakan, “ kami akan terus mendukung upaya kemanusiaan di samping manuver dan operasi ofensif yang sedang berlangsung terhadap organisasi teroris di Jalur Gaza.”
Evakuasi 'tak terelakkan' di Kota Gaza
Meskipun militer tidak memerintahkan warga untuk meninggalkan wilayah tersebut, Adraee mengatakan awal pekan ini bahwa evakuasi kota tak terelakkan.
Ia menambahkan bahwa militer akan mengintensifkan operasinya hingga semua sandera Israel yang ditahan di Gaza dipulangkan dan Hamas dibubarkan secara militer dan politik.
Militer Israel juga mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah menemukan jasad dua sandera selama operasi di Gaza.
(***)