RIAU24.COM - Selalu mudah untuk berpikir bahwa kebakaran hutan dan penggundulan hutan untuk pertanian atau perumahan adalah masalah orang lain.
Namun, bukti baru mengungkapkan kenyataan yang meresahkan. Deforestasi bukan hanya bencana lingkungan, tetapi juga menimbulkan korban jiwa.
Sebuah studi terbaru berjudul ‘Trade, Trees, and Lives’ menunjukkan bahwa setidaknya 1 juta orang telah meninggal dalam 20 tahun terakhir akibat deforestasi.
Hubungan antara perdagangan, deforestasi dan kematian manusia
Studi tersebut mencatat bahwa deforestasi di Brasil menyebabkan lebih dari 700.000 kematian dini selama dua dekade.
Kematian tersebut berkaitan dengan polusi dan partikulat udara, yang menggambarkan bagaimana hilangnya hutan di hulu angin dapat membunuh populasi yang jauh dari lokasi deforestasi awal.
Panas dan perubahan iklim: Kombinasi yang mematikan
Eropa khususnya terdampak, dengan studi yang memperkirakan hampir 50.000 kematian pada tahun 2023 terkait dengan panas yang diperparah oleh polusi karbon.
Dalam gelombang panas brutal pada bulan Juni 2025 di 12 kota di Eropa, sekitar 1.500 dari 2.300 kematian disebabkan langsung oleh perubahan iklim, sebagian besar di antara para lansia.
Perangkap mematikan di hutan tropis Indonesia
Sebuah studi pemodelan tahun 2021 yang diterbitkan dalam The Lancet Planetary Health menemukan bahwa penggundulan hutan di Berau, Kalimantan, Indonesia, telah meningkatkan suhu maksimum harian hampir 1 derajat Celcius, yang berkontribusi terhadap 118 kematian tambahan per tahun pada tahun 2018.
Angka ini setara dengan 8,5 persen dari semua penyebab kematian di wilayah tersebut, menurut sebuah laporan dalam ScienceDirect.
Dengan pemanasan iklim, daerah yang gundul dapat mengalami peningkatan kematian sebesar 17 hingga 20 persen, atau hingga 282 korban tambahan per tahun.
Hutan tropis menjadi pembunuh diam-diam
Hutan tropis adalah penyejuk udara alami, yang memberikan naungan, menghasilkan kelembapan dan curah hujan, serta menyeimbangkan iklim lokal.
Penebangan hutan mengubah wilayah yang dulu beriklim sedang menjadi zona panas yang mematikan.
Seperti yang dikatakan peneliti Nicholas Wolff, "Tebang pohon, dan itu akan mengorbankan nyawa manusia."
Mengapa hal ini penting: Hutan adalah sumber kehidupan manusia
Bukti yang semakin banyak menunjukkan bahwa hilangnya hutan bukan sekadar masalah lingkungan, melainkan pembunuh langsung. Konservasi hutan bukan sekadar kebijakan karbon, melainkan kebijakan kesehatan.
Melindungi kanopi berarti menyelamatkan nyawa.
Membalikkan deforestasi dengan kebijakan perlindungan hutan dapat mencegah gelombang panas yang mematikan di wilayah tropis yang rentan.
Dampak mematikan dari hilangnya hutan kini terukur, bersifat manusiawi, dan lokal, tidak lagi abstrak atau jauh.
Sebagaimana diperingatkan oleh ilmuwan kesehatan masyarakat dan iklim Dominick Spracklen, "Deforestasi membunuh."
(***)