RIAU24.COM - Kelompok militan Palestina, Hamas, mengecam pernyataan Israel pada hari Selasa (27 Agustus) yang menyatakan bahwa serangan terhadap rumah sakit di Gaza yang menewaskan beberapa jurnalis ditujukan pada kamera yang dioperasikan oleh kelompok militan tersebut.
Hamas menyebut pernyataan tersebut tidak berdasar.
Kelompok militan tersebut mengatakan, "Israel berusaha membenarkan kejahatan ini dengan mengarang klaim palsu bahwa mereka telah menargetkan 'kamera' milik elemen perlawanan -- sebuah tuduhan yang tidak berdasar, tidak memiliki bukti, dan hanya bertujuan untuk menghindari tanggung jawab hukum dan moral atas pembantaian massal."
Perang dimulai di Gaza, akan berakhir di Gaza
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Selasa (26 Agustus) bahwa perang yang sedang berlangsung dimulai di Gaza dan akan berakhir di Gaza.
"Kami tidak akan meninggalkan monster-monster ini di sana, kami akan membebaskan semua sandera kami, kami akan memastikan bahwa Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel," kata Netanyahu dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Dewan Pemukim Tepi Barat di Yerusalem.
'Tidak ada kesimpulan'
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Rabu (27 Agustus) bahwa perang di Gaza belum mencapai titik akhir.
"Belum ada kesimpulan yang pasti. Ini sudah berlangsung lama," kata Trump kepada wartawan dalam rapat kabinetnya.
Hal ini terjadi sehari setelah Presiden Amerika mengatakan, “dalam dua hingga tiga minggu ke depan, Anda akan mendapatkan hasil yang cukup baik, konklusif sebuah akhir yang konklusif.”
Trump menambahkan bahwa konflik di wilayah tersebut telah berlangsung selama ribuan tahun.
"Belum ada yang konklusif, tapi mudah-mudahan kita bisa menyelesaikan masalah dengan cepat terkait Gaza, juga terkait Ukraina dan Rusia," pungkasnya.
(***)