Peta Dunia Tradisional Salah? Uni Afrika Ingin Itu Dihapus dengan Alasan Berikut

R24/tya
Peta dunia Mercator /Wikimediacommons
Peta dunia Mercator /Wikimediacommons

RIAU24.COM Uni Afrika (AU), yang beranggotakan 55 negara, tidak puas dengan peta Mercator abad ke-16 yang digunakan pemerintah dan organisasi internasional sebagai referensi.

Mereka kini mendukung kampanye untuk mengakhiri penggunaan peta tersebut dan menggantinya dengan peta yang lebih akurat menggambarkan ukuran Afrika.

Uni ini berpendapat bahwa peta yang dibuat oleh kartografer Gerardus Mercator tersebut mendistorsi ukuran benua.

Dikatakan bahwa peta yang digunakan Mercator untuk navigasi memperluas wilayah dekat kutub seperti Amerika Utara dan Greenland sementara mengecilkan Afrika dan Amerika Selatan.

"Ini mungkin tampak seperti peta biasa, tetapi kenyataannya tidak," ujar Wakil Ketua Komisi Uni Afrika, Selma Malika Haddadi, kepada kantor berita Reuters.

Haddadi berpendapat bahwa meskipun merupakan benua terbesar kedua di dunia berdasarkan luas wilayah, peta Mercator memberikan kesan bahwa Afrika marjinal.

Kampanye untuk mengoreksi peta tersebut dipimpin oleh kelompok advokasi Africa No Filter dan Speak Up Africa yang mendesak organisasi untuk mengadopsi proyeksi Equal Earth 2018, yang mencoba mencerminkan ukuran sebenarnya negara-negara, demikian laporan kantor berita tersebut.

Menyebut peta Afrika saat ini ‘salah’, Moky Makura, direktur eksekutif Africa No Filter, mengatakan, "Ini adalah kampanye misinformasi dan disinformasi terpanjang di dunia, dan ini harus dihentikan."

Fara Ndiaye, salah satu pendiri Speak Up Africa, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka sedang aktif mempromosikan kurikulum di sekolah-sekolah Afrika yang menjadikan proyeksi Bumi Setara sebagai standar utama. Ia berharap lembaga-lembaga global, termasuk yang berbasis di Afrika, mengikutinya.

Proyeksi Mercator banyak digunakan oleh sekolah dan perusahaan teknologi di seluruh dunia.

Meskipun Google Maps beralih dari Mercator di desktop ke tampilan globe 3D pada tahun 2018, mereka masih memiliki opsi untuk beralih ke Mercator jika diinginkan.

Sementara di aplikasi seluler, proyeksi Mercator tetap menjadi pengaturan default.

Kampanye ini telah mengirimkan permintaan kepada badan geospasial PBB, UN-GGIM, dan Bank Dunia untuk mengadopsi peta Equal Earth.

Bank Dunia, setelah menerima permintaan tersebut, menyatakan akan menghapus Mercator pada peta web, sementara saat ini masih menggunakan proyeksi tripel Winkel atau Equal Earth untuk peta statis.

Namun, PBB mengatakan permintaan tersebut setelah diterima akan ditinjau dan kemudian disetujui oleh komite ahli.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak