RIAU24.COM - BENGKALIS - Institut Syariah Negeri (ISN) Junjungan Bengkalis sukses menyelenggarakan Seminar Internasional bersama Jabatan Bahasa Melayu di Universiti Fatoni, Thailand, Senin 4 Agustus 2025.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Dr. Ahmad Mahdari Waheno, SE selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Universiti Fatoni, dengan mengusung tema “Wakaf dan Perniagaan Pada Era Digital”.
Dalam sambutannya, Dr. Ahmad Mahdari menekankan betapa pentingnya kolaborasi akademik lintas negara untuk menghadirkan inovasi dalam pengelolaan wakaf serta mengembangkan bisnis sosial yang berbasis teknologi digital.
Kata sambutan berikutnya disampaikan oleh perwakilan Institut Syariah Negeri Junjungan Bengkalis, Dr. Khodijah Ishak, M.E.Sy.
Beliau menjelaskan bahwa program kegiatan seminar internasional yang melibatkan dosen dan mahasiswa ISN Junjungan Bengkalis bersama Jabatan Bahasa Melayu Universiti Fatoni Thailand diselenggarakan dalam rangka melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya Melayu serta mempererat hubungan antar kedua institusi.
Selain itu, Dr. Khodijah juga menegaskan urgensi penguatan wakaf produktif sebagai penopang ekonomi umat, sekaligus memberikan dorongan kuat kepada mahasiswa untuk memanfaatkan peluang digital di sektor ekonomi syariah.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi wahana berbagi ilmu dan pengalaman mengenai pengelolaan wakaf dan perniagaan di era digital, tetapi juga menjadi momen penting untuk memperkuat sinergi budaya serta akademik antara Indonesia dan Thailand.
Dengan semangat kolaborasi tersebut, seminar diharapkan dapat menghasilkan inovasi dan solusi nyata yang memberikan manfaat luas bagi masyarakat serta memperkuat posisi ekonomi syariah dalam kancah digital global.
Tiga narasumber kompeten dihadirkan dalam seminar ini dari dua lembaga terkemuka. Muhammad Elsa Tomisa, M.E.Sy dari ISN Junjungan Bengkalis membawakan materi “Potensi Pengembangan Wakaf Produktif”, yang mengajak peserta menyoroti berbagai peluang dan tantangan dalam optimalisasi aset wakaf demi memberdayakan masyarakat melalui digitalisasi.
Sementara, Dr. Suraiya Chapakiya dari Jabatan Bahasa Universiti Fatoni Thailand menjelaskan tentang “Peranan Teknologi dalam Pengurusan Wakaf dan Pembangunan Perniagaan Sosial”. Beliau menekankan bagaimana teknologi dapat berperan penting dalam menciptakan transparansi serta akuntabilitas bagi pengelolaan wakaf.
Narasumber ketiga, Dr. Mashuri, M.E.Nv dari ISN Junjungan Bengkalis, menerangkan materi “Model Pengelolaan Wakaf Berbasis Digital” yang mengupas inovasi model-model digital dalam pengelolaan wakaf guna memaksimalkan manfaat sosial dan ekonomi masyarakat.
Antusiasme peserta seminar sangat tinggi. Diskusi berjalan interaktif serta menghasilkan berbagai rekomendasi strategis bagi pengembangan wakaf dan ekonomi syariah berbasis teknologi digital.
Dengan terselenggaranya seminar internasional ini, diharapkan terwujud kolaborasi lebih erat antara kedua institusi dan tercipta inovasi nyata dalam pengelolaan wakaf serta pengembangan perniagaan sosial di era digital, untuk kemaslahatan umat dan masyarakat global