RIAU24.COM - Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Meutya Hafid menepis kabar pegelaran Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk menggantikan posisi Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia.
Dia yakin isu Munaslub ini disebarkan dan ditujukan memecah soliditas Partai Golkar yang saat ini tengah fokus mengawal pemerintahan Prabowo, dikutip dari detik.com, Senin, 4 Agustus 2025.
"Munculnya isu mengenai Munaslub dan isu lain yang beredar kemungkinan untuk memecah Partai Golkar," sebutnya.
Bahlil saat ini justru tengah menargetkan seluruh musyawarah daerah (Musda) untuk 38 provinsi selesai akhir tahun 2025 ini. Karena itu, kata Meutya, tidak ada hubungannya dengan munaslub.
Golkar diakuinya tengah menggelar Musda. Terbaru, Bahlil menurutnya menghadiri Musda Golkar Kalsel.
"Ketua Umum Partai Golkar Pak Bahlil Lahadalia menargetkan seluruh Musda untuk 38 provinsi dapat selesai akhir tahun 2025 ini. Sehingga tidak ada hubungannya dengan Munaslub atau isu-isu lain yang berkembang," ujarnya.
Saat ini seluruh kader Golkar menurutnya tengah fokus mengawal program Prabowo.
"Partai Golkar tengah fokus mengawal berbagai kebijakan dan program Presiden Prabowo Subianto. Kami ingin seluruh program Bapak Presiden dapat berdampak langsung ke masyarakat serta tersampaikan dengan baik. Tidak ada rencana untuk mengadakan Munaslub," ujarnya.