Pengakuan Besar Google: Gagal Memberi Tahu Jutaan Orang Tentang Dahsyatnya Gempa Bumi di Turki

R24/tya
Pengakuan besar Google: Gagal memberi tahu pengguna tentang besarnya gempa bumi di Turki /AFP
Pengakuan besar Google: Gagal memberi tahu pengguna tentang besarnya gempa bumi di Turki /AFP

RIAU24.COM - Raksasa teknologi Google telah mengakui kegagalan besarnya selama gempa bumi Turki 2023.

Sistem perusahaan, yang seharusnya dapat memperingatkan masyarakat di lokasi rawan bencana, tidak efektif dalam memperingatkan mereka tentang intensitas gempa.

Dengan jumlah korban tewas yang mencapai lebih dari 55.000 jiwa dan lebih dari 100.000 lainnya luka-luka, Google mengirimkan peringatan kepada 469 orang yang meminta mereka untuk 'mengambil tindakan'.

Peringatan yang ditujukan kepada 10 juta orang dalam episentrum 98 mil tersebut sebenarnya bisa menjadi peringatan.

Pada Februari 2023, dua gempa bumi dahsyat melanda Turki tenggara, yang pertama berkekuatan 7,8 SR.

Dalam pengakuannya, Google mengatakan kepada BBC, setengah juta orang telah dikirimi peringatan tingkat rendah.

Peringatan ini dikirim untuk menginformasikan tentang guncangan ringan, dan khususnya tidak memperingatkan pengguna untuk segera mengambil tindakan, sebagaimana diperlukan dalam situasi yang terjadi di Turki.

Hal ini terjadi setelah perusahaan tersebut membanggakan sistemnya yang berkinerja baik setelah penyelidikan di tahun yang sama.

"Kami terus meningkatkan sistem berdasarkan apa yang kami pelajari dari setiap gempa bumi," ujar seorang juru bicara.

"Setiap sistem peringatan dini gempa bumi menghadapi tantangan yang sama - menyetel algoritma untuk kejadian berkekuatan besar," tambah juru bicara tersebut.

Tentang peringatan Google

Peringatan Google tersedia di sekitar 100 negara, dan perusahaan menyebutnya jaring pengaman global.

Sistem ini diberi nama Android Earthquake Alerts (AEA).

Hal ini dapat memainkan peran besar dalam menyelamatkan nyawa di negara seperti Turki, di mana 70% penggunanya memiliki ponsel Android.

Saat bencana terjadi, banyak orang sedang tertidur, dan bangunan-bangunan runtuh akibat dampak gempa.

Sistem ini berfungsi pada perangkat Android, yang mencakup lebih dari 70% ponsel di Turki.

Lebih dari 55.000 orang tewas ketika dua gempa bumi besar melanda Turki tenggara pada 6 Februari 2023, dan lebih dari 100.000 orang terluka.

Banyak yang tertidur di gedung-gedung yang runtuh di sekitar mereka ketika gempa terjadi.

Bagaimana cara kerjanya?

Sistem peringatan Google dapat mendeteksi getaran dan tremor dari ponsel Android, dan data ini kemudian digunakan untuk mengirimkan notifikasi.

Notifikasi tertinggi 'Ambil Tindakan' akan tetap berlaku meskipun pengguna telah mengaktifkan fitur DND (Jangan Ganggu).

Ponsel akan membunyikan alarm keras, yang menjadi sinyal bagi pengguna untuk menanggapi notifikasi dengan serius.

'Be Aware' adalah peringatan lain, yang tidak menunjukkan urgensi, sehingga fungsi DND tidak diabaikan.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak