RIAU24.COM - Forum Alumni Partai Rakyat Demokratik (PRD) dan Pergerakan Demokratik, menuntut penuntasan kasus penculikan aktivis dan pemerkosaan massal Mei 1998.
"Serta kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat masa lalu lainnya," ujar mantan aktivis PRD, Ririn Sefsani, dikutip dari rmol.id, Senin, 28, Juli 2025.
Sayangnya, dalam kasus tragedi Mei 1998, negara melalui pejabatnya justru berusaha menyangkal peristiwa tersebut.
Seperti yang dilakukan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.
Fadli Zon secara terang-terangan menyebut pemerkosaan massal pada Mei 1998 sebagai rumor belaka.
Pernyataan Fadli Zon ini bertentangan dengan hasil temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Peristiwa Kerusuhan Mei 1998.
Menurutnya, kekerasan seksual yang terjadi mencakup kasus pemerkosaan sebanyak 52 korban.
Lalu pemerkosaan dan penganiayaan berjumlah 14 korban, penyerangan atau penganiayaan seksual mencapai 10 korban.
Serta pelecehan seksual berjumlah sembilan orang.
Berbagai kasus tersebut ditemukan di beberapa kota, termasuk Jakarta, Medan, dan Surabaya.