RIAU24.COM - Google menghapus lebih dari 10 ribu channel YouTube dan akun lainnya yang berkaitan dengan propaganda China dan Rusia.
Konten propaganda ini umumnya dibagikan dalam Bahasa China dan Inggris, mendukung Presiden Xi Jinping dan mengomentari kepentingan luar negeri AS.
Google mencatat, 7.700 channel YouTube berkaitan dengan China dan lebih dari 2.000 channel berkaitan dengan Rusia.
Dalam laporannya, Google mencatat dari sekian banyak konten itu, ada juga konten propaganda Rusia yang dimuat dalam Bahasa Indonesia.
Baca Juga: Marcedes Kenalkan Mobil yang Terbuat dari Berlian, Dilapisi 300.000 Kristal
“Kampanye ini membagikan konten dalam Bahasa Farsi, Bahasa Indonesia dan mendukung Rusia, Iran, China, mengkritik NATO dan barat,” tulis Google dalam laporannya.
Bersih-bersih channel ini ssudah dilakukan sejak lama. menurut laporan CNBC, beberapa konten yang dihapus itu rupanya ada yang berkaitan dengan RT, outlet media yang diklaim memiliki kaitan dengan Pemerintah Rusia.
Anggota layanan Ukraina menembakkan sistem peluncuran roket ganda BM-21 Grad, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, dekat kota Bakhmut, wilayah Donetsk Ukraina.
Anggota layanan Ukraina menembakkan sistem peluncuran roket ganda BM-21 Grad, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, dekat kota Bakhmut, wilayah Donetsk Ukraina.
YouTube pun pernah memblokir kanal RT sejak Maret 2022 tak lama setelah pecah perang Rusia-Ukraina. Upaya ini merupakan bagian dari upaya Google Threat Analysis Group untuk melawan disinformasi.
Laporan kuartal kedua Google juga menguraikan penghapusan kampanye yang berkaitan dengan Azerbaijan, Iran, Turki, Israel, Rumania, dan Ghana.
Kampanye ini dihapus karena diklaim menargetkan rival politik tertentu termasuk narasi konflik Israel-Palestina.
Baca Juga: Bakal Hadir September 2025, Ini Bocoran Spesifikasi Utama iPhone 17
“Temuan dari pembaruan terbaru ini sejalan dengan harapan kami atas kerja rutin dan berkelanjutan,” kata juru bicara YouTube dalam sebuah pernyataan.
Sejak awal tahun 2025, Google dilaporkan telah menghapus lebih dari 23.000 akun YouTube.
Tak cuma Google, Meta juga telah menghapus sekitar 10 juta profil termasuk 500.000 akun yang diduga melakukan aktivitas spam. Langkah yang diambil Meta bertujuan untuk mengurangi penyebaran spam di platform mereka.