Gambus Selodang & Marwas Menggema di Sungai Apit: Warisan Nada Melayu Siak Bangkit Lewat Showcase Seni Residensi

R24/lin
Gambus Selodang & Marwas Menggema di Sungai Apit: Warisan Nada Melayu Siak Bangkit Lewat Showcase Seni Residensi
Gambus Selodang & Marwas Menggema di Sungai Apit: Warisan Nada Melayu Siak Bangkit Lewat Showcase Seni Residensi

RIAU24.COM - Siak-Denting gambus dan hentakan marwas kembali menggema di Kampung Kayu Ara Permai, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Dalam balutan nuansa budaya Melayu yang kental, showcase seni residensi bertajuk “Gambus Selodang & Marwas” sukses menyedot perhatian warga setempat pada Jumat malam.

Acara yang digelar oleh seniman Miftahul Ihsan ini bukan sekadar pertunjukan, melainkan sebuah panggung perlawanan terhadap kepunahan seni musik tradisi Melayu Siak. Melalui eksplorasi selama masa residensi, Ihsan mempersembahkan alunan khas musik zapin Melayu yang kian jarang terdengar, terutama di kalangan generasi muda.

Gambus Selodang dan Marwas merupakan dua instrumen penting dalam musik pengiring tari Zapin Melayu. Sejarahnya berakar kuat pada masa kejayaan Kesultanan Siak Sri Indrapura — pusat peradaban Melayu di pesisir timur Sumatera. Namun, warisan tersebut kini berada di ujung tanduk, tergerus arus budaya populer dan minimnya regenerasi pelaku seni.

“Kita ingin musik Gambus Selodang dan Marwas ini tak hanya jadi cerita sejarah, tapi bisa tetap hidup dan diwariskan ke generasi berikutnya,” ujar Miftahul Ihsan penuh semangat di sela pertunjukan.

Showcase ini menjadi puncak dari rangkaian program residensi yang didukung oleh berbagai pihak, termasuk Budi Setiawan, Ketua Perkumpulan Musik Tradisional Warisan Melayu sekaligus PIC kegiatan. Budi menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk komitmen kolektif para pelaku budaya untuk merawat dan menghidupkan kembali seni-seni tradisi di Siak.

“Kalau bukan kita, siapa lagi yang menjaga identitas budaya ini?” kata Budi dengan nada optimis.

Dihadiri oleh warga, pegiat seni, dan generasi muda setempat, pertunjukan ini menjadi ruang belajar dan refleksi budaya. Tak hanya menampilkan musik, showcase ini juga menyuguhkan narasi sejarah dan makna filosofis dari tiap alunan nada, yang disampaikan secara interaktif oleh Ihsan.

Di tengah gempuran budaya luar, acara ini hadir sebagai oase yang menyejukkan, menegaskan bahwa warisan budaya Melayu masih punya tempat di hati masyarakat — asalkan diberi ruang untuk hidup dan berkembang.

Showcase “Gambus Selodang & Marwas” bukan hanya sekadar pertunjukan, tetapi juga panggilan: bahwa seni tradisi bukan barang usang, melainkan identitas yang harus dijaga dan terus dilantunkan.

Contact Person: Budi Setiawan

Ketua Perkumpulan Musik Tradisional Warisan Melayu

???? 0852-6557-7106

???? Instagram: @warisanmelayuriau(Lin)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak