RIAU24.COM - Upaya untuk membunuh Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi di Teheran dilaporkan digagalkan oleh dinas intelijen Iran.
Mohammad Hossein Rangbaran, seorang pejabat senior dan penasihat Kementerian Luar Negeri membuat klaim itu dalam sebuah posting di X.
Rangbaran menggambarkan serangan itu sebagai serangan yang berpotensi menghancurkan dan memuji tentara tanah air yang tidak dikenal, operasi intelijen dan keamanan Iran karena menggagalkan upaya tersebut.
"Jika bukan karena langkah-langkah keamanan tentara tanah air yang tidak dikenal, mungkin beberapa hari yang lalu konspirasi besar Israel terhadapnya akan dilakukan di Teheran, yang, syukurlah Tuhan, gagal," tulis Rangbaran, seperti dilansir oleh Kantor Berita Tasnim.
Khususnya, upaya pembunuhan yang diklaim terhadap Araghchi terjadi pada saat dia sedang mempersiapkan pembicaraan nuklir berisiko tinggi dengan para pemimpin Eropa di Jenewa dan perang Israel-Iran.
Menurut Rangbaran, pertemuan yang dijadwalkan akan diadakan sesuai rencana meskipun ancaman seperti itu masih membayangi.
"Ya, pasti ada dan masih ada ancaman seperti itu. Namun demikian, Seyed Abbas Araqchi menganggap dirinya sebagai prajurit tanah air lebih dari kepala dinas diplomatik," kata Rangbaran
Fasilitas nuklir Iran di Arak dihantam
Sementara itu, Israel menyerang fasilitas nuklir air berat Iran di Arak dan Khondab yang terletak di Provinsi Markazi pada Kamis (19 Juni).
Sebuah gambar dari 18 Juni menunjukkan struktur tegak tanpa kerusakan yang terlihat, dan potret lain dari 19 Juni menunjukkan kehancuran di sekitar situs.
Militer Israel mengkonfirmasi bahwa mereka menargetkan situs di dekat pusat kota Iran, yang juga termasuk reaktor penelitian air berat yang dibangun sebagian.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan tidak ada kebocoran dalam bentuk apa pun dari situs itu dan tidak ada korban.
Fasilitas reaktor air berat menghasilkan plutonium, bahan tersebut juga dapat digunakan untuk membuat inti bom atom, seperti uranium yang diperkaya.
(***)