Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei Tinggal di Bunker Bersama Keluarganya di Tengah Perang dengan Israel

R24/tya
Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei tinggal di bunker bersama keluarganya di tengah perang dengan Israel /Reuters
Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei tinggal di bunker bersama keluarganya di tengah perang dengan Israel /Reuters

RIAU24.COM - Di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Israel, Ayatollah Ali Khamenei dari Iran telah berlindung di sebuah bunker di Lavizan di timur laut Teheran.

Ia pindah ke sana beberapa jam setelah Israel memulai serangannya di Teheran pada Jumat dini hari (13 Juni), Iran International melaporkan, mengutip sumber.

Bersama Khamenei, anggota keluarga lainnya, termasuk putranya Mojtaba, juga berlindung di bunker.

Kantor berita Iran melaporkan bahwa selama operasi sebelumnya terhadap Israel, Janji Sejati 1 dan Janji Sejati 2 - Ayatollah berada di bunker bersama keluarganya.

Hal ini terjadi setelah Israel menyerang kota Mashhad pada hari Minggu (15 Juni) untuk pertama kalinya.

Seorang sumber mengatakan kepada kantor berita tersebut bahwa serangan udara tersebut merupakan peringatan bagi Khamenei bahwa ia tidak aman di mana pun di negara tersebut.

Sumber tersebut mengatakan bahwa Israel bisa saja membunuh Khamenei pada malam pertama serangan itu.

Namun, pemerintah Netanyahu memilih untuk membiarkannya hidup dan memberinya kesempatan terakhir untuk membongkar program pengayaan uranium negaranya.

Trump telah memberi Khamenei batas waktu dua bulan untuk menyetujui pembongkaran program pengayaan uranium Iran. Namun, Ayatollah telah menolak kedua peringatan tersebut.

244 orang tewas di Iran, 14 di Israel

Hanya dalam tiga hari perang dengan Israel, Iran mengatakan 224 warganya tewas dan lebih dari 1.200 orang terluka.

Sementara itu, di Israel, 14 orang tewas dan 390 lainnya terluka sejak konflik meningkat pada hari Jumat (13 Juni).

"Setelah 65 jam agresi oleh rezim Zionis, 1.277 orang terluka. 224 wanita, pria, dan anak-anak telah menjadi martir," tulis juru bicara kementerian kesehatan Iran Hossein Kermanpour di platform media sosial X.

Menteri tersebut mengatakan bahwa di antara mereka yang tewas, 90 persen adalah warga sipil.

Sementara itu, di Israel, meski 14 orang tewas dan 390 orang terluka, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan negaranya akan melanjutkan perang.

Dalam wawancara dengan kantor berita Amerika Fox News, Netanyahu mengatakan Israel akan melanjutkan kampanye militernya terhadap Iran untuk membongkar fasilitas nuklir mereka. Ia mengatakan fasilitas nuklir Iran merupakan ancaman bagi Israel dan sekutunya.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak