RIAU24.COM - Pasukan Pertahanan Israel dalam serangan terbaru menargetkan proyek senjata nuklir Iran.
Sasarannya termasuk markas besar Kementerian Pertahanan Iran, markas besar proyek nuklir SPND, dan target tambahan, kata IDF pada hari Minggu (15 Juni).
Sementara Korps Garda Revolusi Islam Iran mengatakan Minggu pagi bahwa rudal dan pesawat tak berawak negara itu menyerang fasilitas produksi bahan bakar jet tempur dan lokasi yang digunakan oleh pesawat tempur Israel.
Ini adalah hari ketiga konflik Israel-Iran dan Israel tampaknya tidak gentar dengan posisinya menghancurkan situs nuklir di Iran, yang diklaimnya sebagai ancaman bagi kawasan.
Jadi, apakah konflik yang meningkat antara kedua negara tersebut telah meningkatkan kemungkinan negara lain seperti AS dan Inggris, yang keduanya mendukung Israel, untuk ikut terseret ke dalam perang?
AS dan Inggris akan ikut berperang?
Sebuah laporan oleh Axios yang mengutip dua pejabat Israel mengklaim bahwa pemerintahan Trump telah didesak oleh Israel untuk bergabung dalam perang melawan Iran.
Alasan Israel mencari bantuan Amerika adalah situs pengayaan uranium Fordow milik Iran, yang dibangun di gunung dan jauh di bawah tanah.
Israel tidak memiliki kemampuan seperti bom penghancur bunker dan pesawat pembom besar untuk menghancurkan situs tersebut.
Khususnya, AS telah menempatkan pesawat pembomnya dalam jarak terbang dari situs tersebut, lapor media tersebut.
Jika AS memilih untuk menyerang satu lokasi di Iran, maka hal itu akan menarik Washington langsung ke dalam perang yang tidak diinginkannya, berdasarkan komentar yang dibuat oleh pemerintahan Trump sejauh ini.
Namun, seorang pejabat Israel yang berbicara kepada Axios mengatakan Presiden Trump dalam percakapan baru-baru ini dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyarankan AS akan bergabung dalam perang jika perlu.
Namun, klaim tersebut dibantah oleh Gedung Putih.
Namun keesokan harinya seorang pejabat AS mengatakan Israel telah mendesak AS untuk ikut berperang, tetapi pemerintahan Trump tidak mempertimbangkannya.
"Kami memiliki kemampuan untuk menegosiasikan penyelesaian damai yang sukses atas konflik ini jika Iran bersedia. Cara tercepat bagi Iran untuk mencapai perdamaian adalah dengan menghentikan program senjata nuklirnya," kata pejabat senior tersebut seperti dikutip oleh Axios.
Inggris pindahkan aset militer ke Timur Tengah
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan Inggris sedang memindahkan aset militer, termasuk jet, ke Timur Tengah di tengah pertempuran sengit antara Israel dan Iran.
Namun, Starmer mengesampingkan dukungannya terhadap Israel dalam perang tersebut dan berkata, "Saya akan selalu membuat keputusan yang tepat untuk Inggris."
"Kami sedang memindahkan aset ke wilayah tersebut, termasuk jet, dan itu untuk dukungan darurat di wilayah tersebut," katanya lebih lanjut seperti dilansir kantor berita Reuters.
(***)