RIAU24.COM - Israel melancarkan operasi militer tertarget di Iran pada hari Jumat, menargetkan fasilitas nuklirnya dan menyerang pusat program rudal balistik Teheran, dengan menyebutnya ‘Operasi Rising Lion.’
Setelah serangan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pidatonya mengatakan bahwa ‘Operasi Rising Lion’ akan terus berlanjut selama beberapa hari yang diperlukan untuk menghilangkan ancaman.
Netanyahu mengatakan bahwa Israel menargetkan fasilitas pengayaan utama Iran di Natanz, dan menambahkan bahwa Israel juga menyerang ilmuwan nuklir Iran yang bekerja pada bom Iran.
Apa itu Operation Rising Lion?
Operasi yang diumumkan oleh PM Israel pada hari Jumat ditujukan untuk menangkal ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel.
Netanyahu mengatakan bahwa tujuan operasi itu adalah untuk menyerang infrastruktur nuklir Iran, pabrik rudal balistik, dan kemampuan militer.
"Kita tidak bisa meninggalkan ancaman ini untuk generasi mendatang," kata Netanyahu, seraya menambahkan, "Karena jika kita tidak bertindak sekarang, tidak akan ada generasi berikutnya. Jika kita tidak bertindak sekarang, kita tidak akan ada di sini."
“Karena Iran berencana memproduksi 20.000 rudal semacam itu dalam waktu enam tahun, Israel juga berupaya menyingkirkannya,” kata Netanyahu saat mengumumkan ‘Operasi Rising Lion.’
Menurut militer Israel, ini hanyalah tahap pertama dari serangan. Serangan awal mencakup serangan terhadap puluhan target militer, termasuk target nuklir di berbagai wilayah Iran.
IDF telah melakukan proses penilaian dan persiapan yang panjang untuk kampanye di garis depan dan belakang.
Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon mengatakan, Israel melancarkan ‘Operasi Rising Lion’ terhadap infrastruktur nuklir dan rudal Iran dengan tujuan menghilangkan ancaman eksistensial dan langsung terhadap warga Israel dan seluruh dunia.
(***)