Tahukah Anda, Inilah 10 Penyakit Paling Mematikan di Dunia

R24/dev
Tahukah Anda, Inilah 10 Penyakit Paling Mematikan di Dunia
Tahukah Anda, Inilah 10 Penyakit Paling Mematikan di Dunia

RIAU24.COM - Kesehatan adalah salah satu aset paling berharga dalam hidup manusia. Namun, di balik kemajuan dunia medis yang pesat, masih ada sejumlah penyakit yang terus mengancam nyawa.

Dikutip dari Healthline, diperkirakan sebanyak 55,4 juta orang meninggal di seluruh dunia pada tahun 2019 dan 74 persen dari kematian tersebut disebabkan oleh penyakit tidak menular atau kondisi kronis yang berkembang secara perlahan. Ketahui 10 penyakit paling mematikan berikut ini.

1. Penyakit Jantung Iskemik
Penyakit jantung iskemik menjadi yang paling mematikan di dunia. Kondisi ini terjadi saat pembuluh darah yang memasok darah ke jantung menyempit. Saat tidak terobati, penyakit jantung iskemik bisa menyebabkan nyeri dada, gagal jantung, dan aritmia.

Faktor risiko dari penyakit jantung iskemik di antaranya, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, riwayat keluarga dengan penyakit ini, diabetes, dan kelebihan berat badan.

Jika tidak diobati, stroke bisa menyebabkan kecacatan jangka panjang. Orang yang menerima perawatan dalam waktu 3 jam setelah kena stroke cenderung tidak mengalami cacat.

Faktor risiko dari stroke yaitu tekanan darah tinggi, riwayat keluarga stroke, hingga merokok.

2. Stroke
Stroke terjadi saat arteri di otak tersumbat atau bocor. Selama stroke, seseorang akan merasakan mati rasa dan kebingungan secara tiba-tiba, atau mengalami kesulitan berjalan dan melihat.

Jika tidak diobati, stroke bisa menyebabkan kecacatan jangka panjang. Orang yang menerima perawatan dalam waktu 3 jam setelah kena stroke cenderung tidak mengalami cacat.

Faktor risiko dari stroke yaitu tekanan darah tinggi, riwayat keluarga stroke, hingga merokok.

3. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah
Infeksi saluran pernapasan bawah adalah infeksi yang terjadi pada saluran pernapasan dan paru-paru. Penyebabnya bisa karena influenza atau flu, radang paru-paru, bronkitis, dan tuberkulosis.

Gejala utama dari penyakit ini adalah batuk yang bisa menghasilkan dahak berdarah. Namun, orang yang terinfeksi juga mengalami demam, berkeringat, hingga sesak napas.

Faktor risiko infeksi saluran pernapasan bawah di antaranya flu, kualitas udara yang buruk, merokok, sistem kekebalan tubuh yang lemah, asma, dan HIV

4. Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) membuat seseorang kesulitan bernapas. Jenis PPOK di antaranya bronkitis kronis dan emfisema.

Faktor risiko PPOK meliputi merokok, iritan paru-paru, seperti asap kimia, riwayat keluarga dengan gen defisiensi alfa-1 yang dikaitkan dengan PPOK, hingga riwayat infeksi pernapasan saat kecil.

5. Kanker Pernapasan
Kanker pernapasan meliputi, kanker trakea, bronkus, dan paru-paru. Penyebab utamanya adalah merokok, asap rokok, dan racun lingkungan. Selain itu, polusi rumah tangga, seperti jamur dan bahan bakar juga berkontribusi.

Kanker trakea, bronkus, dan paru-paru bisa menyerang siapa saja, tapi kemungkinan besar pada mereka yang memiliki riwayat penggunaan tembakau atau merokok. Faktor risiko lainnya termasuk riwayat keluarga dan faktor lingkungan, seperti asap diesel.

6. Diabetes Melitus
Diabetes adalah sekelompok penyakit yang memengaruhi produksi atau penggunaan insulin. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak mampu memproduksi insulin. Sementara, pada diabetes tipe 2, pankreas tidak memproduksi insulin dalam jumlah cukup atau insulin tidak bisa digunakan secara efektif.

Diabetes tipe 1 diyakini disebabkan oleh reaksi autoimun. Semenara, diabetes tipe 2 bisa disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti pola makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik.

7. Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit progresif yang merusak memori, mengganggu pengambilan keputusan, dan mengganggu fungsi kognitif normal. Fungsi tersebut meliputi bagaimana berpikir, bernalar, dan perilaku sehari-hari lainnya.

Penyakit ini dimulai dengan masalah ingatan ringan, kesulitan mengingat informasi, dan gangguan ingatan. Seiring berjalannya waktu, penyakit ini berkembang dan kemungkinan membuat seseorang tidak memiliki ingatan dalam jangka waktu lama.

Faktor risiko alzheimer di antaranya berusia lebih dari 65 tahun, riwayat keluarga mengidap alzheimer, genetika, adanya gangguan kognitif ringan, down syndrome, hingga gaya hidup tidak sehat.

8. Dehidrasi Akibat Diare
Diare yang berlangsung lama membuat tubuh kehilangan terlalu banyak air dan garam. Hal ini menyebabkan dehidrasi yang bisa berakibat fatal pada kasus yang parah.

Biasanya, diare disebabkan oleh virus atau bakteri usus yang ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi. Faktor risiko diare di antaranya tinggal di daerah dengan kondisi sanitasi buruk, tidak memiliki akses air bersih, kekurangan gizi, anak-anak, dan sistem kekebalan tubuh yang melemah.

9. Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah penyakit paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada orang yang mengidap HIV.

Faktor risiko TB meliputi diabetes, HIV, dekat dengan orang yang terkena TB, hingga penggunaan obat-obatan secara teratur seperti kortikosteroid atau obat-obatan yang menekan sistem kekebalan tubuh.

10. Sirosis
Sirosis adalah penyakit hati stadium lanjut, di mana jaringan hati yang sehat secara bertahap digantikan oleh jaringan parut. Kerusakan ini mungkin merupakan akibat dari penyakit ginjal atau disebabkan oleh kondisi seperti hepatitis, penyakit hati terkait, atau penyakit hati berlemak non alkohol.

Faktor risikonya meliputi penggunaan alkohol kronis, penumpukan lemak di sekitar hati, serta hepatitis virus kronis. ***

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak