Ilmuwan Jepang Kembangkan Plastik Ramah Lingkungan yang Larut dalam Air, Tawarkan Harapan Lawan Polusi Global

R24/tya
Ilmuwan Jepang mengembangkan plastik ramah lingkungan yang larut dalam air, menawarkan harapan melawan polusi global /Reuters
Ilmuwan Jepang mengembangkan plastik ramah lingkungan yang larut dalam air, menawarkan harapan melawan polusi global /Reuters

RIAU24.COM Ilmuwan Jepang mengembangkan plastik baru yang larut dalam air laut dalam hitungan jam, alternatif ramah lingkungan untuk plastik tradisional.

Sebuah tim peneliti dari Jepang telah mengembangkan jenis plastik baru yang dapat membantu mengatasi masalah polusi laut yang terus meningkat.

Ilmuwan dari RIKEN Centre for Emergent Matter Science dan Universitas Tokyo telah menciptakan bahan plastik yang larut dalam air laut dalam beberapa jam dan tidak meninggalkan partikel berbahaya.

Tidak seperti plastik tradisional, yang membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai, material baru ini terurai menjadi komponen-komponen dasarnya saat terkena garam.

Komponen-komponen ini kemudian diproses oleh bakteri dalam air, sehingga tidak menghasilkan limbah mikroplastik atau nanoplastik.

Cara kerja plastik baru

Para peneliti mendemonstrasikan perilaku plastik di sebuah laboratorium di Kota Wako, dekat Tokyo.

Dalam percobaan tersebut, material tersebut ditempatkan dalam air garam dan dilarutkan dalam waktu sekitar satu jam.

Proses yang sama akan memakan waktu sekitar 200 jam jika dikubur di tanah asin.

Bahan tersebut juga dilaporkan tidak beracun, tahan api, dan tidak melepaskan karbon dioksida saat terurai.

Meskipun belum siap untuk penggunaan komersial, para ilmuwan tengah berupaya menemukan metode pelapisan yang dapat membuat plastik tersebut cocok untuk kemasan sehari-hari.

Pemimpin proyek Takuzo Aida menyebutkan bahwa material baru tersebut telah menarik minat banyak perusahaan di sektor pengemasan karena potensi lingkungannya.

Kekhawatiran sampah plastik global

Menurut Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP), sampah plastik di lautan diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2040, mencapai antara 23 dan 37 juta ton per tahun.

Kekhawatiran yang terus meningkat ini telah mendorong para peneliti untuk menemukan alternatif yang berkelanjutan.

Pada tahun 2023, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Inggris menemukan bahwa India berkontribusi terhadap sekitar seperlima polusi plastik global.

Negara ini membakar 5,8 juta ton plastik dan melepaskan 2,5 juta ton lainnya ke lingkungan setiap tahun.

Inovasi plastik baru ini dapat menawarkan harapan dalam mengurangi dampak lingkungan, terutama di negara-negara yang sedang berjuang dengan pengelolaan sampah plastik.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak