RIAU24.COM - Beberapa hari setelah Ukraina meluncurkan Operasi Jaring Laba-laba, Rusia pada hari Sabtu meluncurkan serangan paling kuat terhadap Kharkiv Ukraina, meluncurkan lebih dari 400 pesawat tak berawak dan 40 rudal.
Enam orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan berskala besar di Ukraina, kata pejabat Ukraina kepada CNN.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbagi unggahan di X, mengatakan bahwa 80 orang terluka, sementara beberapa orang mungkin masih berada di bawah reruntuhan.
"Hari ini, operasi penyelamatan dan tanggap darurat terus berlanjut sepanjang hari di berbagai wilayah dan kota di negara kita. Lebih dari 400 pesawat nirawak dan lebih dari 40 rudal diluncurkan oleh Rusia. 80 orang terluka dan beberapa mungkin masih tertimbun reruntuhan," kata Zelenskyy pada hari Sabtu dalam sebuah posting di X.
"Sayangnya, tidak semua orang di dunia mengutuk serangan semacam itu. Inilah yang dimanfaatkan Putin. Ia mengulur waktu untuk terus melancarkan perang," imbuh presiden Ukraina.
Selanjutnya, Dinas Darurat Negara Ukraina mengonfirmasi kematian tiga petugas pemadam kebakaran di Kyiv, termasuk tiga warga sipil.
Zelensky mengatakan bahwa Rusia terus-menerus mencoba untuk memecah belah persatuan dunia untuk mencegah tekanan yang lebih kuat bagi perang mereka.
"Kharkiv mengalami malam yang sangat mengerikan," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha dalam sebuah posting di media sosial.
“Orang-orang terluka dan terbunuh, dan infrastruktur energi juga rusak,” tambahnya.
Ukraina tembak jatuh jet tempur Su-35 Rusia
Militer Ukraina mengatakan bahwa angkatan udara menembak jatuh jet tempur Su-35 Rusia pada Sabtu pagi.
"Pagi ini, pada 7 Juni 2025, sebagai hasil dari operasi Angkatan Udara yang berhasil di arah Kursk, sebuah jet tempur Su-35 Rusia ditembak jatuh," kata militer pada messenger Telegram.
Selain itu, dalam serangan terbesar di Ukraina, blok apartemen dan rumah-rumah pribadi termasuk di antara bangunan yang terkena serangan.
(***)