PM Israel Netanyahu Umumkan Pemimpin Hamas di Gaza, Muhammad Sinwar Sudah Tewas

R24/tya
Sinwar diangkat ke jajaran teratas kelompok teror Hamas tahun lalu setelah Israel membunuh saudaranya Yahya Sinwar /net
Sinwar diangkat ke jajaran teratas kelompok teror Hamas tahun lalu setelah Israel membunuh saudaranya Yahya Sinwar /net

RIAU24.COM Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Rabu (28 Mei) mengumumkan bahwa militer Israel telah membunuh kepala Hamas Gaza dan saudara dari mantan kepala yang terbunuh, Muhammad Sinwar.

"Kami menyingkirkan Mohammed Sinwar," kata Netanyahu dalam sidang pleno parlemen.

Media Israel melaporkan bahwa Sinwar menjadi sasaran serangan udara Israel di Gaza selatan awal bulan ini.

Sinwar diangkat ke jajaran teratas kelompok teror Hamas tahun lalu setelah Israel membunuh saudaranya Yahya Sinwar.

Awal bulan ini, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz mengatakan bahwa Mohammed Sinwar, seorang komandan tinggi Hamas dan adik laki-laki Yahya Sinwar, kemungkinan tewas dalam serangan udara di Gaza minggu lalu.

Berbicara dalam pertemuan tertutup dengan anggota parlemen, Katz mengatakan, “Berdasarkan semua indikasi, Mohammed Sinwar terbunuh.”

Militer Israel telah menargetkan infrastruktur bawah tanah di bawah Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, percaya Hamas beroperasi di sana, menurut The Wall Street Journal.

Lembaga penyiaran Saudi Al-Hadath melaporkan bahwa jasad Sinwar ditemukan di sebuah terowongan di bawah Khan Younis, bersama dengan jasad sepuluh ajudannya.

Siapa Mohammed Sinwar?

Mohammed Sinwar, lahir di Khan Younis pada tahun 1975, mengikuti jejak saudaranya dan bergabung dengan Hamas pada akhir tahun 1980-an atau awal tahun 1990-an.

Ia ditangkap oleh pasukan Israel pada tahun 1991 karena diduga melakukan aktivitas militan dan menghabiskan waktu kurang dari setahun di penjara.

Sinwar naik menjadi tokoh kunci di Gaza setelah Israel dilaporkan membunuh saudaranya, Yahya Sinwar, Oktober lalu.

Khususnya, Yahya adalah dalang di balik serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang yang sedang berlangsung di Gaza.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak