Reaksi Global dan Perbincangan di Media Sosial Saat Paus Leo XIV Terpilih Sebagai Pointiff Amerika Pertama

R24/tya
Seorang pria memegang rosario dan bendera AS bereaksi saat Kardinal Robert Francis Prevost, yang telah memilih nama kepausan Leo XIV, muncul di balkon tengah Basilika Santo Petrus di Vatikan /OSV News-Reuters-Dylan Martinez
Seorang pria memegang rosario dan bendera AS bereaksi saat Kardinal Robert Francis Prevost, yang telah memilih nama kepausan Leo XIV, muncul di balkon tengah Basilika Santo Petrus di Vatikan /OSV News-Reuters-Dylan Martinez

RIAU24.COM Paus Leo XIV, yang sebelumnya bernama Kardinal Robert Francis Prevost, menjadi orang Amerika pertama yang terpilih sebagai penerus Paus Fransiskus.

Lahir di Chicago dan menghabiskan sebagian besar waktunya di Peru, ia dipilih oleh 133 Kardinal berjubah merah yang diasingkan di dalam Kapel Sistina sebagai pemimpin 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia.

Hal ini telah menimbulkan reaksi luas dari para pemimpin internasional.

Reaksi dari Amerika Serikat

Presiden Donald Trump menyebut pemilihan ini sebagai ‘Kehormatan Besar’ bagi Negara, dan mengungkapkan keinginannya untuk bertemu dengan Paus baru.

Wakil Presiden JD Vance, yang merupakan seorang Katolik yang taat, Paus Leo XIV dan menyampaikan doa untuk kepemimpinannya yang sukses. 

Mantan Presiden Barack Obama merayakan kenaikan seorang warga Chicago menjadi paus dan menyebutnya sebagai ‘hari bersejarah bagi Amerika Serikat.’

Wali Kota Chicago Brandon Johnson berkomentar, "Segala sesuatu yang gila, termasuk Paus, berasal dari Chicago!"   

Reaksi Global

Stephen Cortell, uskup agung York dan penjabat kepala gereja Inggris, mengungkapkan kegembiraan yang besar bersama sesama umat Anglikan saat menyambut ‘Uskup Roma.’

"Sebagai umat Anglikan, kami bersyukur atas panggilan-Nya kepada umat Kristen untuk menjadi jembatan penghubung di antara perpecahan dunia kita, dan perpecahan yang masih ada di antara gereja-gereja. Inilah yang diminta Yesus dari kita," Stephen Cortell.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menggambarkannya sebagai momen bersejarah. Ia menyampaikan pesan persaudaraan kepada semua umat Katolik di seluruh dunia.

Dalam sebuah posting di X, Presiden Macron menulis, "Semoga kepausan baru ini menjadi kepausan yang penuh kedamaian dan harapan."

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebutnya sebagai momen yang sangat penting bagi seluruh umat Katolik di seluruh dunia dan menyatakan keinginannya untuk bertemu Paus. Ia juga menekankan peran Takhta Suci dalam menangani isu-isu besar seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan keadilan sosial.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mendoakan dimulainya masa kepausan Paus dengan sukses, dengan memperhatikan seruan Paus untuk perdamaian dan persaudaraan di masa konflik. 

"Di masa yang ditandai oleh konflik dan kerusuhan, kata-kata beliau dari Loggia delle Benedizioni merupakan seruan kuat untuk perdamaian, persaudaraan dan tanggung jawab," tulis PM Giorgia Meloni dalam sebuah posting.

Perdana Menteri Irlandia Micheál Martin merenungkan kegembiraan di Lapangan Santo Petrus, dan mengungkapkan harapan bahwa niat baik global akan mendukung Paus Leo XIV dalam tanggung jawabnya. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menghargai sikap konsisten Takhta Suci terhadap hukum internasional dan mengharapkan dukungan Vatikan yang berkelanjutan dalam upaya Ukraina untuk mencapai keadilan dan perdamaian. 

Makna

Pemilihan Paus Leo XIV dipandang sebagai kelanjutan dari warisan reformis Paus Fransiskus, yang menekankan inklusivitas, keadilan sosial, dan pengelolaan lingkungan.

Pengangkatannya disambut baik oleh banyak pihak di kubu progresif, namun pengangkatannya tidak diinginkan oleh saudara-saudara Kardinal, yang dekat dengan Trump.

Asal Amerika dan sikap moderatnya berpotensi menjembatani perpecahan di dalam Gereja dan terlibat dengan tantangan global kontemporer.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak