RIAU24.COM - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un memerintahkan militernya untuk segera mempersenjatai kapal-kapal perang Angkatan Laut dengan senjata nuklir.
Perintah disampaikan saat Kim Jong-un memantau uji coba pertama sistem persenjataan kapal perang baru negaranya, sebagaimana dilaporkan media pemerintah Korut; KCNA, pada Rabu.
Akhir pekan ini, Pyongyang telah mengungkap kapal perang terbarunya, kapal kelas perusak seberat 5.000 ton bernama Choe Hyon, yang menurut beberapa analis kemungkinan akan dilengkapi dengan rudal nuklir taktis jarak pendek.
Baca Juga: Hasil Pemilu Australia: Anthony Albanese Mengamankan Masa Jabatan Kedua yang Bersejarah
Menurut laporan KCNA, Kim Jong-un mengawasi hari pertama dari uji senjata dua hari kapal perusak tersebut.
"Dia kemudian memerintahkan para pejabat untuk bekerja pada percepatan persenjataan nuklir Angkatan Laut," tulis KCNA.
Korea Utara sebelumnya mengatakan kapal itu dilengkapi dengan "senjata paling kuat", dan bahwa kapal itu akan mulai beroperasi awal tahun depan.
Para pakar mengatakan bahwa mengingat ukurannya, kapal perang tersebut diyakini membawa rudal kapal-ke-permukaan dan rudal kapal-ke-udara.
KCNA melaporkan uji coba senjata yang dimulai hari Selasa tersebut adalah senjata berpemandu taktis kapal-ke-kapal, berbagai jenis senjata otomatis berbasis kapal, serta senjata pengacau elektronik dan asap, yang melibatkan kapal yang baru saja diresmikan.
"Pyongyang juga menguji rudal jelajah supersonik, rudal jelajah strategis, rudal anti-pesawat, dan senjata otomatis berbasis kapal 127 mm pada hari Senin," imbuh laporan KCNA.
Kim Jong-un mengatakan sistem daya tembak berbasis kapal negaranya telah dikombinasikan secara efektif dengan sarana serang paling kuat termasuk rudal jelajah supersonik, rudal jelajah strategis, dan rudal balistik taktis.
Baca Juga: Trump Rencanakan Parade Militer Besar-besaran untuk Menandai HUT ke-250 Tentara dan Ulang Tahunnya
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk melacak dan memantau dengan cermat tren pembangunan dan pengembangan kapal militer Korea Utara.
Pengumuman Pyongyang muncul beberapa hari setelah mengonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa mereka telah mengerahkan pasukan ke Rusia untuk mendukung Moskow dalam perangnya melawan Ukraina.
Moskow juga mengatakan pada hari Sabtu pekan lalu bahwa tentara Korea Utara memberikan bantuan yang signifikan dalam mengalahkan kelompok angkatan bersenjata Ukraina.