Meninggal Dunia Akibat Stroke, Begini Detik-detik Kepergian Paus Fransiskus

R24/riz
Paus Fransiskus
Paus Fransiskus

RIAU24.COM Umat Katolik dunia berduka menyusul kepergian Paus Fransiskus yang meninggal dunia di usia 88 tahun pada Senin (21/4) pagi waktu Vatikan.

Paus Fransiskus meninggal akibat stroke yang tidak terduga. Tim medis mengatakan Paus Fransiskus meninggal tanpa ada rasa sakit dan penanganan untuk menyelamatkan hidupnya.

Dr Sergio Alfieri, dokter yang merawat Paus Fransiskus, mengatakan mendapat panggilan telepon sekitar pukul 5.30 pagi waktu setempat untuk segera datang ke Vatikan. Ia tiba di tempat sekitar 20 menit kemudian.

Baca Juga: Trump Mengklaim Kemenangan Total Saat China Menandakan Penurunan Tarif

Dr Alfieri mengawasi perawatan Paus Fransiskus di rumah sakit Gemelli di Roma pada awal tahun 2024. Paus menghabiskan waktu lima minggu di rumah sakit tersebut untuk melawan pneumonia ganda.

"Saya memasuki kamarnya dan dia (Fransiskus) membuka matanya. Saya memastikan bahwa tidak ada masalah pernapasan, dan kemudian saya mencoba memanggil namanya, tetapi dia tidak menanggapinya," tutur Dr Alfieri, dikutip dari The Straits Times.

"Saat itu, saya tahu tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Ia koma," sambungnya.

Dalam wawancara terpisah, Dr Alfieri mengatakan beberapa pejabat yang hadir bersama Paus Fransiskus menyarankan agar Paus segera dipindahkan kembali ke rumah sakit.

"Ia akan meninggal dalam perjalanan. Dengan melakukan CT scan, kami mendapatkan diagnosis yang lebih tepat, tetapi tidak lebih. Itu adalah salah satu stroke yang dalam satu jam dapat membuat Anda pingsan," jelas dia.

Paus Fransiskus yang berusia 88 tahun itu terus berjuang melawan pneumonia. Tetapi, kabar tentang kematiannya tetap mengejutkan.

Sehari sebelumnya, Paus Fransiskus muncul dari dalam mobil dan menyambut kerumunan orang yang bersorak pada Minggu Paskah. Hal itu menunjukkan bahwa pemulihannya berjalan dengan baik.

Selama berjuang dengan penyakitnya, Dr Alfieri mengatakan Paus mendengarkan nasihat dokternya dan tidak terlalu memaksakan diri.

Baca Juga: Kardinal AS yang Dituduh Menutupi Kasus Pelecehan Seksual akan Menutup Peti Mati Paus Fransiskus

"Ia (adalah) Paus. Kembali bekerja adalah bagian dari perawatannya, dan ia tidak pernah dalam kondisi yang bahaya," tuturnya.

Terakhir kali, Dr Alfieri bertemu dengan Paus Fransiskus pada 19 April. Dan saat itu, kondisinya sangat baik.

"Kami tahu bahwa ia ingin pulang untuk menjadi Paus hingga saat-saat terakhirnya. Ia tidak mengecewakan kami," pungkasnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak