Tahukah Anda, Inilah Jenis Rebusan Daun yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi

R24/dev
Tahukah Anda, Inilah Jenis Rebusan Daun yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi
Tahukah Anda, Inilah Jenis Rebusan Daun yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi

RIAU24.COM - Kadar gula darah dalam tubuh haruslah dijaga agar selalu dalam level normal. Glukosa darah yang terus tinggi dalam waktu lama dapat menyebabkan masalah kesehatan serius antara lain serangan jantung, stroke, kerusakan mata dan ginjal. Selain konsumsi obat resep dokter, air rebusan daun dari sejumlah tanaman bisa diminum sebagai upaya menurunkan gula darah tinggi. Daun perlu direbus selama beberapa menit dan sisa airnya dapat dikonsumsi secukupnya secara rutin.

Air Rebusan Daun Untuk Turunkan Gula Darah

Mulai dari daun binahong, brotowali, hingga daun sirih merah bisa dimanfaatkan untuk menstabilkan glukosa darah yang tinggi. Berikut penjelasannya:

1. Daun Binahong

Mengutip buku The Miracle of Herbs oleh drPraptiUtami danDestyErviraPuspaningtyas, S.Gz, daunbinahong dapat mengatasi berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes. Kandungantriterpenoidsaponin dalam daunnya bantu menurunkan glukosa darah

Studi preklinis oleh Dr Farida Hayati MS, Apt. dan Mir A Kemila, peneliti di Jurusan Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, mengungkap konsumsi air rebusan daun binahong sama efektifnya dengan meminum obat penurun gula darah.

Menurutnya, flavonoid menjadi senyawa penurun glukosa darah. Flavonoid mempunyai cincin benzena dan gugus gula yang reaktif terhadap radikal bebas. Gugus gula ini yang dapat menangkap radikal bebas penyebab diabetes.

2. Brotowali

Brotowali memiliki rasa pahit sehingga diyakini bisa menstabilkan kadar glukosa darah. Mengutip buku Bunga Rampai Herbal Indonesia oleh Kintoko dan Hardi Astuti Witasari, kolumbin dan pikroretin merupakan senyawa golongan alkaloid yang bertanggung jawab atas rasa pahit brotowali.

Khasiat penurunan gula darah berkat brotowali dibuktikan oleh penelitian Sriyapai (2012) kepada 36 pengidap diabetes tipe 2. Pemberian serbuk brotowali rutin setiap hari selama 2 bulan bisa menurunkan glukosa darah secara signifikan.

3. Daun Sirih Merah

Daun sirih merah mengandung senyawa fitokimia meliputi alkaloid, flavonoid, karvakol, eugenol, saponin, dan tanin, dikutip dari buku Daun Ajaib Tumpas Penyakit oleh Lina Mardiana. Senyawa aktif alkaloid dan flavonoid disebutkan punya efek penurun kadar glukosa darah.

Uji praklinis pada hewan yang dilakukan Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro) Bogor mengungkap pemberian ekstrak sirih merah 20 gram per kilogram bobot tikus dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus hingga 34,3%.

Efektivitasnya lebih tinggi daripada obat antidiabetes komersial yang hanya menurunkan 27% gula darah. Meski penelitian dilakukan pada hewan, hasil uji ekstrak daun sirih dapat dijadikan acuan untuk penggunaan pada pengidap diabetes.

4. Daun Kersen

Daun kersen berkhasiat menurunkan kadar gula darah di atas normal, merujuk buku Buah Bligo (Benincasa hispida) dan Daun Kersen (Muntingia calabura) Sebagai Antidiabetik oleh Retno Dwi N dan Dewi Pertiwi.

Daun ini mengandung zat flavonoids yang dikenal bisa menurunkan glukosa darah. Senyawa kuersetin yang berperan menjaga performa sel pankreas tetap normal sehingga mempengaruhi penurunan gula darah juga ditemukan di dalam daun kersen.

5. Daun Salam

Daun salam mengandung sejumlah senyawa aktif, mencakup flavonoid, minyak atsiri, dan tanin, mengacu buku Diabetes Kandas Berkat Herbal oleh Ersi Herliana. Flavonoid yang bersifat antioksidan bantu mengendalikan diabetes dengan memungkinkan tubuh memproses insulin secara efisien.

Di dalam daun ini juga tersimpan vitamin A dan C, zat besi, mangan, kalsium, hingga magnesium. Berkat sejumlah kandungan senyawa baiknya, daun salam juga memiliki kemampuan antiinflamasi, antibakteri, dan antijamur.

6. Daun Kelor

Vitamin C, beta karoten, kuersetin, dan asam klorogenat adalah antioksidan yang terkandung di dalam daun kelor. Mengutip buku Tanaman Kelor (Moringa oleifera): Nilai Gizi, Manfaat, dan Potensi Usaha oleg F.G. Winarno, asam klorogenat terbukti bisa mencegah absorpsi gula.

Berdasarkan penelitian terhadap hewan yang dipublikasikan The Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, daun kelor juga mampu menurunkan kadar glukosa darah.

Tingginya kandungan polifenol di dalam daun ini juga memiliki aktivitas antioksidan yang bantu menstabilkan gula darah.

7. Daun Tin

Bukan hanya buah, daun tin berkhasiat menurunkan glukosa darah. Di tersimpan kandungan flavonoid dan triterpenoid yang bantu mengendalikan kadar gula darah. Flavonoid diketahui merupakan senyawa antioksidan yang bisa mencegah peningkatan glukosa.

8. Daun Kaca Piring

Merujuk buku Kumpulan Tanaman Obat di Kecamatan Tirtajaya oleh Neni Sri Gunarti, dkk, daun dari tanaman kaca piring dapat diolah menjadi minuman penurun gula darah dengan cara direbus. Daun ini juga berkhasiat dalam meredakan demam, sariawan, hingga sembelit.

9. Daun Kumis Kucing

Dalam buku Mengenal 10 Tanaman Obat Keluarga oleh Maslan Harahap dijelaskan senyawa a-Glukosidase yang terkandung dalam kumis kucing dapat mengganggu kerja enzim dan memecah karbohidrat menjadi glukosa di saluran pencernaan. Sehingga mencegah peningkatan kadar gula darah.

Senyawa antioksidan di tanaman ini juga berpotensi menurunkan risiko komplikasi diabetes akibat stres oksidatif. Berdasarkan sejumlah studi, 116 senyawa aktif teridentifikasi pada kumis kucing antara lain kelompok flavonoid, saponin, hingga minyak atsiri.

10. Daun Johar
Flavonoid ditemukan dalam daun johar. Menurut buku Bioaktivitas dan Konstituen Kimia Tanaman Obat Indonesia karya Sri Fatmawati, alkaloid dan antrakuinon yang terkandung di dalamnya juga bermanfaat dalam menstabilkan glukosa darah.

Sejumlah daun tanaman di atas dapat direbus dan diminum sisa airnya untuk menurunkan kadar glukosa tubuh yang di atas normal. Jika tertarik mengonsumsinya, terutama pasien diabetes, dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. ***

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak