Alasan Idulfitri Jatuh pada 31 Maret 2025

R24/azhar
Melihat hilal. Sumber: liputan6.com
Melihat hilal. Sumber: liputan6.com

RIAU24.COM - Anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, Cecep Nurwendayam membeberkan alasan 1 Syawal 1446 H jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025 M.

Berdasarkan hasil hisab Kementerian Agama dengan stakeholder terkait, posisi hilal masih berada di bawah ufuk dikutip dari inilah.com, Sabtu, 29 Januari 2025.

"Ternyata semuanya hampir di bawah ufuk. Ada beberapa sedikit di atas ufuk. Nah sementara di sini yang dibutuhkan 3 derajat, elongasi minimal 6,4," ujarnya.

Menurutnya angka itu masih belum masuk kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura) yang kini dianut oleh Indonesia dalam menentukan awal Ramadan dan Syawal. 

Alhasil, hasil sinkronisasi menunjukkan bahwa 1 Syawal 1446 H diperkirakan jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025. 

Ini sebagaimana dijadikan acuan dalam penentuan Takwin kalender Hijriyah.

Tambahnya, pada hari rukyat 29 Maret 2025, tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia tercatat antara -3,26 derajat hingga -1,08 derajat, dengan elongasi antara 1,61 derajat hingga 1,21 derajat. 

Dengan demikian, di seluruh wilayah NKRI tidak memenuhi kriteria visibilitas hilal atau Imkanu Rukyat MABIMS. 

"Oleh karenanya hilal menjelang awal Syawal 1446 H hari rukyat ini secara teoritis diprediksi mustahil dapat hilal. Ini teoritis, perlu verifikasi," ujarnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak