Kesaksian Warga Myanmar usai Gempa: Bau Mayat Memenuhi Udara

R24/zura
Kesaksian Warga Myanmar usai Gempa: Bau Mayat Memenuhi Udara.
Kesaksian Warga Myanmar usai Gempa: Bau Mayat Memenuhi Udara.

RIAU24.COM -Bau busuk muncul di Kota Sagaing usai gempa magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3) dan menewaskan ribuan orang. 

Bau busuk diduga muncul dari timbunan korban tewas yang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan yang hancur di kota tersebut.

"Sekarang dengan setiap hembusan angin, bau mayat memenuhi udara," kata Thar Nge, warga Sagaing, kota yang paling dekat dengan episentrum gempa bumi dilansir dari Al Jazeera, Senin (31/3).

"Pada titik ini, lebih banyak mayat yang ditemukan daripada yang selamat," imbuh dia.

Jembatan Ava yang dibangun sekitar 90 tahun lalu selama pemerintahan kolonial Inggris, merupakan salah satu dari banyak infrastruktur dan bangunan yang runtuh ketika gempa terjadi.

"Tim penyelamat dari Mandalay tidak dapat menjangkau kami segera karena jembatan runtuh. Itulah sebabnya mereka baru tiba hari ini," kata Thar Nge.

Ia kini kehilangan harapan untuk menemukan putranya dalam keadaan hidup. 

Thar Nge mengatakan banyak orang di kota itu telah kehilangan orang yang mereka cintai.

Sepengetahuan Thar Nge, hampir 90 jenazah telah ditemukan sejauh ini, berbanding dengan 36 orang yang diselamatkan dari rumah yang rata dengan tanah, bisnis, dan sejumlah kuil Buddha di daerah tersebut.

"Banyak orang, serta biksu dan biarawati di Sagaing, telah terperangkap di bawah bangunan, termasuk biara dan biarawati," katanya

Kini, fokus tim bergeser dari penyelamatan yang hidup ke pengambilan dan penguburan yang mati.

Di Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu yang terletak 22 km (14 mil) di sebelah timur, kekurangan peralatan khusus.

Hal itu membuat petugas penyelamat dan keluarga korban yang terjebak menggali dengan tangan kosong untuk menemukan korban selamat.

Selain kerusakan di mana-mana, listrik padam di sebagian besar Mandalay dan Sagaing. Kedua kota itu juga dilanda suhu setinggi 39 derajat celsius (102 derajat Fahrenheit) pada Minggu (30/3).

Seorang warga, Ko Lin Maw yang putus asa tidak dapat berbuat banyak selain menunggu bantuan di rumahnya yang roboh di Mandalay.

(***) 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak