Gempa Myanmar: Korban Tewas Melampaui 1.000 Jiwa, Lebih dari 2.000 Orang Luka-luka

R24/tya
Gempa Myanmar dan Thailand /AFP
Gempa Myanmar dan Thailand /AFP

RIAU24.COM - Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dahsyat yang melanda Myanmar dan Thailand telah meningkat melampaui 1.000 orang karena tim penyelamat terus berebut untuk mencari korban selamat yang terjebak di bawah puing-puing bangunan yang runtuh.

Menurut Junta Myanmar yang berkuasa, lebih dari 2.000 orang telah terluka, karena pada hari Minggu (28 Maret), gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter menghancurkan melanda Myanmar tengah, barat laut Sagaing. Itu diikuti oleh gempa susulan 6,7 yang kuat.

Dampaknya sangat dahsyat, merobohkan bangunan, mematahkan jembatan, dan merobek jalan di seluruh negeri.

Gempa itu, yang terkuat yang melanda Myanmar dalam beberapa dekade, begitu kuat sehingga video dari bencana itu menunjukkan bangunan bergoyang dan retak di Bangkok, ratusan kilometer dari pusat gempa.

Jumlah korban tewas terus meningkat

Tim informasi junta Myanmar melaporkan 1.002 kematian dan 2.376 luka-luka akibat gempa dangkal berkekuatan 7,7 skala Richter pada hari Jumat.

Di negara tetangga Thailand, para pejabat melaporkan setidaknya 10 kematian di ibu kota Bangkok.

Namun, dengan komunikasi yang sangat terganggu oleh bencana alam, pihak berwenang khawatir jumlah korban sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.

Junta langka memohon bantuan

Bencana itu terjadi ketika dinas penyelamatan Myanmar sudah lumpuh oleh perang saudara yang sedang berlangsung, yang meletus setelah kudeta militer pada tahun 2021.

Menghadapi bencana itu, dalam langkah yang tidak biasa, kepala junta Min Aung Hlaing telah mengeluarkan seruan langka untuk bantuan internasional.

Penguasa militer Myanmar secara historis enggan menerima bantuan asing, bahkan setelah bencana alam besar.

Pemerintah telah mengumumkan keadaan darurat di enam wilayah yang paling terkena dampak. Di Naypyidaw, ibu kota Myanmar, pada hari Jumat, tim medis terpaksa merawat pasien di luar ruangan karena rumah sakit berjuang untuk mengatasi masuknya korban luka-luka.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak