Zelensky Desak AS Bereaksi saat Rusia Langgar Perjanjian Energi

R24/riz
Zelensky
Zelensky

RIAU24.COM - Pada tengah malam, peringatan serangan udara dicabut di Kyiv. Pada pukul 01.50 waktu setempat, ledakan terdengar di Odessa, seperti diberitakan Suspilne.

Perdana Menteri Ceko, Petr Fiala, mengatakan prakarsa amunisi yang dipimpin Ceko untuk Ukraina dapat mengirimkan 1,5 juta butir peluru artileri lagi pada tahun 2025 seperti tahun lalu. Prakarsa tersebut diluncurkan tahun lalu dan didanai oleh sejumlah sekutu.

Di antara butir peluru yang disediakan pada 2024 adalah 500.000 unit peluru kaliber 155 mm pada bulan Februari tahun ini, yang cocok dengan senjata artileri NATO yang disediakan oleh sekutu Barat untuk Ukraina.

Para pemimpin Eropa menegaskan dukungan mereka untuk Ukraina pada pertemuan puncak di Paris pada hari Kamis (27/3).

Baca Juga: Seorang Anak Ditarik dari Puing-puing Setelah 60 Jam Saat Jumlah Korban Tewas Akibat Gempa Myanmar Meningkat

Mereka sepakat, sekarang bukan saatnya untuk mencabut sanksi terhadap Rusia.

Sebaliknya, para pemimpin Eropa membahas bagaimana sanksi dapat ditingkatkan "untuk mendukung inisiatif AS untuk membawa Rusia ke meja perundingan.

"Itu berarti meningkatkan tekanan ekonomi pada Rusia, mempercepat sanksi baru yang lebih keras yang menekan pendapatan energi Rusia dan bekerja sama untuk membuat tekanan ini berarti," kata Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer.

Dalam pertemuan di Paris pada hari Kamis, Keir Starmer, mengonfirmasi kepala angkatan darat Prancis, Inggris, dan juga Jerman akan pergi ke Kyiv untuk membantu merencanakan dukungan bagi angkatan darat Ukraina.

Mereka akan bertemu dengan kelompok kontak pertahanan Ukraina yang bertugas mengumpulkan lebih banyak bantuan militer dan menjaga Ukraina dalam pertempuran.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, berbicara tentang rencana "Coalition of the willing" Prancis dan Inggris untuk mengirim pasukan ke Ukraina untuk membantu mempertahankan gencatan senjata pada akhirnya dalam pertemuan kelompok tersebut di Paris.

Baca Juga: PM Israel Memilih Mantan Komandan Angkatan Laut Eli Sharvit Sebagai Kepala Keamanan Baru

"Tidak ada suara bulat hari ini, tetapi kita tidak memerlukan suara bulat untuk melakukan ini," kata Macron. 

Italia termasuk di antara sekutu Ukraina yang mengatakan mereka tidak akan mengirim pasukan.

"Akan ada pasukan jaminan dengan beberapa negara Eropa yang akan dikerahkan (ke Ukraina)," kata Macron, seperti diberitakan The Guardian.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak