Negosiator Israel Mengadakan Pembicaraan Sandera di Mesir, Netanyahu Berencana Untuk Memecat Kepala Shin Bet

R24/tya
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu /Reuters
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu /Reuters

RIAU24.COM - Sebuah tim negosiator Israel mengadakan pembicaraan tentang masalah sandera dengan mediator Mesir di Mesir, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu (16 Maret).

"Di bawah arahan Perdana Menteri Netanyahu, perwakilan tim negosiasi saat ini bertemu di Mesir dengan pejabat senior Mesir untuk membahas masalah sandera," kata pernyataan yang dirilis oleh kantor PM. Ini terjadi sehari setelah Israel mengumumkan bahwa sebuah tim akan melanjutkan negosiasi gencatan senjata tidak langsung dengan Hamas.

Para negosiator kembali dari Doha pada hari Jumat (14 Maret) setelah upaya gagal untuk memperpanjang gencatan senjata dengan kelompok militan Palestina dengan imbalan pembebasan lebih banyak sandera yang ditahan di Gaza.

Israel telah mendukung proposal utusan khusus AS Steve Witkoff untuk membebaskan setengah dari sandera pada awal gencatan senjata yang diperpanjang, yang akan berlangsung setidaknya selama liburan Paskah.

Sandera yang tersisa dapat dibebaskan pada akhir gencatan senjata jika kesepakatan tercapai untuk mengakhiri perang di Gaza, lapor The Times of Israel.

IDF menargetkan operasi di Gaza tengah

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pihaknya melakukan serangan pesawat tak berawak terhadap seorang operasi teror yang mencoba menanam bahan peledak di tanah di daerah Koridor Netzarim Gaza tengah, dekat dengan tempat pasukan Israel beroperasi, lapor The Times of Israel.

IDF mengatakan bahwa mereka telah melakukan beberapa serangan terhadap operasi Hamas yang mencoba menanam bom dalam beberapa pekan terakhir di tengah gencatan senjata.

Netanyahu berencana memecat kepala badan keamanan internal

Netanyahu pada hari Minggu (16 Maret) mengumumkan niat untuk memecat kepala Shin Bet, badan keamanan internal negara itu, Ronen Bar.

"Karena kurangnya kepercayaan yang sedang berlangsung, saya telah memutuskan untuk membawa proposal kepada pemerintah untuk mengakhiri masa jabatan kepala Shin Bet," kata perdana menteri dalam sebuah pernyataan.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak