RIAU24.COM - Israel telah meluncurkan penyelidikan atas laporan warga sipil Palestina yang digunakan sebagai 'perisai manusia' oleh tentaranya selama operasi di Gaza, lebih dari 500 hari dalam perang Israel-Hamas dan setelah banyak tuduhan sejauh ini.
Ini menandai pertama kalinya militer Israel mengakui bahwa ada kecurigaan yang masuk akal untuk percaya bahwa tentara memaksa warga sipil untuk menjadi peserta yang tidak mau dalam operasi militer.
Laporan telah menyarankan di masa lalu bahwa personel militer Israel memaksa warga sipil untuk memasuki rumah-rumah dan terowongan yang berpotensi terjebak untuk memastikan keselamatan pasukan sambil menempatkan warga Gaza dalam bahaya.
"Dalam beberapa kasus, Divisi Investigasi Kriminal Polisi Militer membuka penyelidikan setelah muncul kecurigaan yang masuk akal mengenai penggunaan warga Palestina untuk misi militer selama operasi," kata IDF, seperti dilansir CNN.
Menurut laporan itu, IDF tidak mengonfirmasi jumlah investigasi atau mengungkapkan nama-nama personel yang sedang diselidiki.
Sebaliknya, dikatakan, "Penyelidikan itu masih berlangsung, dan karenanya, rincian lain tidak dapat diberikan saat ini."
Sementara ruang lingkup dan skala pasti dari dugaan praktik itu tidak diketahui, laporan yang menampilkan kesaksian tentara dan warga sipil menunjukkan bahwa itu tersebar luas di seluruh wilayah, terutama Gaza utara, Kota Gaza, Khan Younis dan Rafah.
Dalam sebuah wawancara dengan CNN tahun lalu, seorang tentara Israel telah melakukan praktik yang umumnya dikenal sebagai ‘protokol nyamuk.’
Prajurit itu mengungkapkan bahwa unitnya telah memaksa seorang pria Palestina untuk memasuki sebuah bangunan yang diduga terjebak di depan pasukan.
Dia menjelaskan bahwa jika ada jebakan, mereka (warga sipil) akan meledak dan bukan tentara IDF.
(***)