Zelensky Mengharapkan Tindakan 'Kuat' dari AS Jika Rusia Menolak Gencatan Senjata 30 Hari

R24/tya
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin /AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin /AFP

RIAU24.COM - Presiden Ukraina">Ukraina Volodymyr Zelensky menekankan bahwa dia tidak mempercayai Rusia meskipun menyetujui proposal AS untuk gencatan senjata 30 hari.

Saat berbicara pada konferensi pers di Kyiv, Zelensky mengatakan, "Saya telah menekankan ini berkali-kali, tidak ada dari kita yang mempercayai Rusia."

Dia lebih lanjut mengatakan bahwa dia mengharapkan langkah-langkah kuat harus diambil dari AS jika Rusia menolak proposal Washington.

"Saya mengerti bahwa kita dapat mengandalkan langkah-langkah yang kuat. Saya belum tahu detailnya tetapi kita berbicara tentang sanksi (terhadap Rusia) dan memperkuat Ukraina," kata Zelensky.

Menekankan seruannya untuk "berjuang untuk kemerdekaan", presiden Ukraina mengatakan bahwa dia menolak untuk mengakui wilayah pendudukan Rusia di Ukraina.

"Kami tidak akan mengakui bahwa wilayah diduduki oleh wilayah Rusia. Faktanya adalah, orang-orang kami berjuang untuk itu. Pahlawan kita berjuang untuk itu, terluka, membunuh banyak dari mereka. Tidak ada yang melupakan itu," katanya.

Presiden Ukraina mengatakan, “ ini adalah garis merah yang paling penting. Kami tidak akan pernah membiarkan siapa pun melupakan kejahatan terhadap Ukraina ini."

Presiden Ukraina menyebut pembicaraan kemarin dengan AS di Jeddah konstruktif, dengan mengatakan bahwa dia ingin menggunakan gencatan senjata potensial 30 hari dengan Rusia sebagai kesempatan untuk menempa rencana perdamaian permanen.

"Kami ingin mengakhiri perang ini," katanya, menambahkan bahwa semua orang harus menjadi bagian dari serikat pekerja untuk meyakinkan Rusia agar menerima kesepakatan damai.

"Semuanya tergantung pada apakah Rusia bersedia melakukannya, untuk memasang gencatan senjata, atau apakah bersedia untuk terus membunuh orang," tambah Zelensky.

Sebelumnya, Rusia mengatakan bahwa mereka sedang menunggu pengarahan oleh pejabat Amerika sebelum mengomentari proposal gencatan senjata.

AS telah mengatakan bahwa mereka akan berbicara dengan Moskow pada hari Rabu.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak