Netanyahu Ancam Akhiri Gencatan Senjata, Hamas Buka Kejahatan Perang Tersembunyi Isreal

R24/zura
Netanyahu Ancam Akhiri Gencatan Senjata, Hamas Buka Kejahatan Perang Tersembunyi Isreal.
Netanyahu Ancam Akhiri Gencatan Senjata, Hamas Buka Kejahatan Perang Tersembunyi Isreal.

RIAU24.COM -Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, memberikasn peringatan kepada Hamas

Netanyahu mengancam akan mengakhiri gencatan senjata di Gaza dan melanjutkan serangan yang lebih dahsyat jika Brigade al-Qassam tak mengembalikan sanderannya pada Sabtu Siang.

Melansir BBC, Rabu (12/2/2025), Netanyahu menyebut telah memerintahkan pasukan Israel berkumpul di sekitar Gaza. 

Mereka berkumpul setelah Hamas mengumumkan akan menunda pembebasan sandera.

Netanyahu juga setuju dengan pernyataan Trump yang sebelumnya menyebut membiarkan kekacauan terjadi apabila sandera tidak dikembalikan pada Sabtu.

"Mengingat pengumuman Hamas mengenai keputusannya untuk melanggar perjanjian dan tidak membebaskan sandera kami, tadi malam saya menginstruksikan IDF [Pasukan Pertahanan Israel] untuk mengumpulkan pasukan di dalam - dan di sekitar - Jalur Gaza," kata Netanyahu usai melakukan pertemuan dengan kabinet keamanan Israel.

"Tindakan ini sedang dilakukan pada jam ini dan akan segera selesai," tambahnya.

Netanyahu kemudian mengeluarkan ultimatum yang katanya telah disetujui dengan suara bulat oleh kabinet keamanan.

"Jika Hamas tidak mengembalikan sandera kami pada Sabtu siang, gencatan senjata akan berakhir. IDF akan melanjutkan pertempuran sengit hingga Hamas benar-benar kalah," sambungnya.

Sementara itu, Hamas menegaskan mereka tetap komitmen pada perjanjian gencatan senjata. Hamas mengatakan penundaan pembebasan sandera ini sebagai konsekuensi Israel yang melanggar perjanjian gencatan senjata dan menyebut Israel "bertanggung jawab atas segala penundaan".

Hamas diketahui menduga Israel melanggar perjanjian gencatan senjata yang telah disepakati mereka. Adapun pelanggaran Israel adalah diduga memblokir bantuan kemanusiaan yang penting, namun dugaan ini dibantah Israel.

(***) 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak