WHO: Serangan Terbaru Israel Membuat Rumah Sakit Besar Terakhir Di Gaza Tidak Berfungsi

R24/tya
Orang-orang mencari korban selamat di puing-puing sebuah bangunan setelah serangan Israel di dekat rumah sakit Kamal Adwan di Beit Lahia, di Jalur Gaza utara, pada 21 November 2024, saat perang antara Israel dan militan Hamas Palestina terus berlanjut. Puluhan orang tewas atau tidak ditemukan setela
Orang-orang mencari korban selamat di puing-puing sebuah bangunan setelah serangan Israel di dekat rumah sakit Kamal Adwan di Beit Lahia, di Jalur Gaza utara, pada 21 November 2024, saat perang antara Israel dan militan Hamas Palestina terus berlanjut. Puluhan orang tewas atau tidak ditemukan setela

RIAU24.COM - Serangan Israel yang menargetkan militan Hamas di dekat Rumah Sakit Kamal Adwan pada hari Jumat (27 Desember) telah membuat fasilitas medis utama terakhir yang berfungsi di Gaza utara tidak berfungsi, demikian ungkap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut WHO, departemen rumah sakit kritis rusak parah selama operasi.

"Laporan awal menunjukkan bahwa beberapa departemen utama terbakar parah dan hancur selama penggerebekan," katanya dalam sebuah pernyataan di X.

WHO menyatakan keprihatinan terhadap 60 petugas kesehatan dan 25 pasien yang sakit kritis, termasuk mereka yang menggunakan ventilator, yang dilaporkan tetap berada di rumah sakit.

Pasien dalam kondisi sedang hingga berat telah dievakuasi ke Rumah Sakit Indonesia yang tidak berfungsi,” katanya, menambahkan bahwa mereka sangat prihatin dengan keselamatan mereka.

Badan kesehatan PBB menggambarkan permusuhan yang sedang berlangsung sebagai bencana bagi sistem perawatan kesehatan Gaza, menyatakan, "Pembongkaran sistematis sistem kesehatan di Gaza adalah hukuman mati bagi puluhan ribu warga Palestina yang membutuhkan perawatan kesehatan."

Namun, militer Israel menuduh bahwa rumah sakit itu digunakan oleh Hamas sebagai benteng utama bagi organisasi teroris.

Klaim yang bertentangan

Militer Israel, dalam sebuah pernyataan, mengklaim bahwa rumah sakit itu digunakan sebagai tempat persembunyian bagi operasi teroris sejak operasi di Gaza utara meningkat pada bulan Oktober.

Tel Aviv mengatakan bahwa sebelum meluncurkan operasi di dekat Rumah Sakit Kamal Adwan, pasukannya memfasilitasi evakuasi warga sipil, pasien, dan tenaga medis yang aman.

Hamas membantah tuduhan bahwa operasinya hadir di rumah sakit dan menuduh pasukan Israel dengan sengaja menargetkan fasilitas tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, kelompok itu mengatakan, "Kebohongan musuh tentang rumah sakit bertujuan untuk membenarkan kejahatan keji yang dilakukan oleh tentara pendudukan hari ini, yang melibatkan evakuasi dan pembakaran semua departemen rumah sakit sebagai bagian dari rencana pemusnahan dan pemindahan paksa."

Kementerian kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengutip direktur rumah sakit Hossam Abu Safiyeh menuduh bahwa pasukan Israel telah membakar semua departemen bedah rumah sakit dan mengevakuasi seluruh staf medis dan orang-orang yang mengungsi.

(***)

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak