RIAU24.COM - Setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad, pemberontak menunjuk Mohammed al-Bashir sebagai perdana menteri sementara pemerintahan transisi Suriah hingga 1 Maret 2025.
"Komando umum telah menugaskan kami untuk menjalankan pemerintahan transisi hingga 1 Maret," kata Bashir dalam sebuah pernyataan di akun Telegram televisi pemerintah.
Sebelum serangan kilat 12 hari pemberontak yang menyebabkan jatuhnya Damaskus, 'Pemerintahan Keselamatan' yang dipimpin pemberontak dijalankan oleh Al-Bashir.
Sesuai laporan media, pemimpin kelompok Islam Suriah Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Abu Mohammed al-Jolani bertemu dengan perdana menteri Suriah Mohammed al-Jalali dan membahas transfer kekuasaan.
Siapa Muhammad al-Bashir?
Mohammed al-Bashir adalah seorang politisi dan insinyur Suriah yang memulai masa jabatan kelimanya sebagai perdana menteri Pemerintah Keselamatan Suriah, yang berafiliasi dengan HTS, pada bulan Januari.
Bashir lahir pada tahun 1986 di wilayah Jabal Zawiya di Idlib, sesuai resumenya yang diterbitkan oleh Salvation Government.
Bashir memiliki banyak kualifikasi yang berkisar dari teknik, hukum, dan perencanaan administrasi. Dia menerima gelar di bidang teknik elektro dan elektronik dan berspesialisasi dalam komunikasi dari University of Aleppo pada tahun 2007.
Perdana menteri sementara juga mengambil kursus bahasa Inggris, yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, pada tahun 2010.
Dia juga menerima gelar dalam Syariah dan hukum dengan pujian dari Universitas Idlib pada tahun 2021.
Pada tahun yang sama, Bashir juga mendapat sertifikat dalam perencanaan administrasi dan menyelesaikan sertifikasi dalam manajemen proyek dari Akademi Internasional Suriah untuk Pelatihan, Bahasa, dan Konsultasi.
Dia bekerja sebagai insinyur di pabrik gas yang berafiliasi dengan Perusahaan Gas Suriah.
Setelah pemberontakan Suriah melawan Assad pada tahun 2011, Bashir mengundurkan diri dari pekerjaannya di lembaga-lembaga pemerintah dan bergabung dengan jajaran revolusioner di bidang militer, sesuai CV-nya.
Dia memegang posisi menteri pembangunan dan urusan kemanusiaan di pemerintahan pemberontak antara 2022 dan 2023.
Dia terpilih sebagai perdana menteri pada Januari 2024 oleh Dewan Syura dari Pemerintah Keselamatan.
E-government dan otomatisasi layanan pemerintah diprioritaskan oleh platform pemilihannya.
Setelah HTS dan kelompok pemberontak Suriah lainnya melancarkan serangan mereka di Suriah Barat Laut pada akhir November dan merebut Aleppo, Bashir dalam konferensi pers mengumumkan bahwa serangan itu adalah tanggapan terhadap serangan terhadap warga sipil oleh rezim Suriah, di mana puluhan ribu orang mengungsi.
(***)