Intermittent Fasting ala Rina Nose Biar Tetap Kurus, Ternyata Sesimpel Ini

R24/dev
Intermittent Fasting ala Rina Nose Biar Tetap Kurus, Ternyata Sesimpel Ini
Intermittent Fasting ala Rina Nose Biar Tetap Kurus, Ternyata Sesimpel Ini

RIAU24.COM - Tubuh ramping dan sehat yang dimiliki Rina Nose tentu menjadi dambaan banyak wanita. Demi mendapatkan bentuk tubuh ramping itu, selebritis kenamaan Indonesia tersebut mengaku menjalani metode intermittent fasting atau diet dengan jam makan tertentu.

Rina Nose mengaku tidak memiliki pantangan makanan pada metode diet intermittent fasting-nya. Hanya saja, dirinya disiplin untuk makan hanya antara pukul satu siang hingga tujuh malam.

Di luar jam tersebut, Rina mengatakan hanya menjaga tubuhnya tetap terhidrasi dengan baik dengan minum air putih.

"Pokoknya makan tiap hari dimulai dari jam satu sampai jam tujuh. Nggak (makan) apapun (juga). Kalau nasi masih, sayur, makanan yang kayak gini kan dimasak semua," ucap Rina Nose dikutip dari detikHot, Rabu (19/11/2024).

Rina Nose mengatakan dirinya rutin mengonsumsi makanan tinggi protein untuk membantunya merasa kenyang lebih lama.

Rekomendasi Makanan untuk Intermittent Fasting

Demi memaksimalkan potensi manfaat kesehatan dari metode diet ini, penting untuk mengonsumsi makanan dan minuman utuh yang bergizi selama periode makan.

Dikutip dari Healthline, mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi membantu melengkapi diet dan mendukung berat badan yang sehat. Cobalah untuk menyeimbangkan setiap waktu makan dengan berbagai macam makanan utuh seperti:

  • Buah-buahan: apel, pisang, beri, jeruk, persik, pir, dan tomat
  • Sayuran: brokoli, kubis brussel, kembang kol, mentimun, sayuran berdaun hijau.
  • Biji-bijian utuh: jelai, soba, quinoa, beras, gandum.
  • Lemak sehat: minyak zaitun dan alpukat
  • Sumber protein: telur, ikan, kacang-kacangan, daging, unggas, kacang-kacangan, biji-bijian.
  • Minuman bebas kalori seperti air putih dan teh serta kopi tanpa gula, bahkan saat berpuasa, juga membantu mengendalikan nafsu makan sekaligus menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Sebaiknya batasi makanan olahan seperti makanan ringan kemasan, makanan yang digoreng, minuman manis, dan sebagian besar makanan beku. Pasalnya, makanan jenis ini akan mengurangi efek positif dari diet yang telah dilakukan.

Dokter gizi dr Raissa E Djuanda SpGK mengatakan melalui beberapa penelitian, metode diet ini dapat memberikan banyak manfaat kesehatan. Seperti membantu menurunkan berat badan, hingga mencegah penyakit diabetes tipe 2.

"Intermittent fasting juga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol. Itu juga membantu merangsang autophagy yang membantu membersihkan sel-sel rusak," kata dr Raissa ketika dihubungi detikcom, Selasa (19/11/2024).

Idealnya menurut dr Raissa, satu porsi makanan berisi 55-65 persen berisi karbohidrat (termasuk sayur), 20-30 persen lemak, dan 15-35 persen protein.

Ia menyebut masyarakat juga bisa mengikuti pedoman 'Isi Piringku' dari Kementerian Kesehatan yaitu 50 persen buah dan sayur (sayur 2/3 dan buah 1/3) dan 50 persen berisi karbohidrat dan protein (2/3 karbohidrat dan 1/3 protein).

dr Raissa menegaskan meskipun metode diet ini terbilang cukup efektif, namun tidak semua orang dapat mencobanya. Saat dilakukan secara tidak tepat, intermittent fasting bisa saja memunculkan risiko penurunan energi, pusing, hingga muncul masalah pencernaan.

Beberapa orang yang tidak cocok dengan metode intermittent fasting seperti ibu hamil dan menyusui, anak-anak, dan orang-orang dengan kondisi medis tertentu. ***
 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak